Liputan6.com, Washington, DC - Beberapa waktu lalu, para astrolog mengaitkan nasib Presiden AS Donald Trump dengan gerhana Matahari yang akan terjadi di sebagian besar wilayah Negeri Paman Sam pada Senin 21 Agustus 2017 mendatang.
Gerhana 21 Agustus 2017 nanti juga merupakan yang pertama kali sejak 1776 -- ketika kegelapan yang hanya sesaat menutup seluruh daratan AS pada siang hari.
Bagi para astrolog, fenomena gerhana pada masa kini hingga sekarang tetap menyimpan potensi ramalan dan misteri.
Advertisement
"Telah banyak pembicaraan mengenai gerhana Matahari dengan apa yang akan terjadi pada Donald Trump. Bahkan, dunia astrologi telah ramai menghubungkan fenomena langit dengan sang presiden sejak ia dilantik," jelas Wade Caves, pakar astrologi asal AS, seperti dikutip Newsweek pada 1 Agustus 2017 lalu.
Gerhana Matahari pada 21 Agustus tidak hanya unik karena kelangkaannya, tambah Caves, tapi juga karena aktivitas astrologi yang terkait dengannya terjadi seiring dengan keputusan presiden.
Fenomena tersebut terjadi di zodiak Leo, sesuai dengan periode kelahiran Trump. Singa adalah simbol Leo, dan dengan demikian tanda itu merupakan penguasa dan raja.
"Pada saat dia lahir, tingkat tertentu karakter Leo itu diaktifkan, seperti kebangkitan dan kejayaan. Akan tetapi, gerhana itu justru mengaktifkan derajat yang lain, yakni prediksi akan kejatuhan, kehancuran, hingga kesulitan," jelas Caves memprediksi nasib politik dan pemerintahan Presiden Trump menggunakan konstelasi bintang zodiak dan korelasinya terhadap gerhana Matahari.
Namun, nasib politik Trump tak hanya dikaitkan dengan gerhana Matahari, tapi juga gerhana Bulan hari ini.Â
Astrolog Marjorie Orr mengungkapkan bahwa kehadiran gerhana Bulan sebagian pada 7 Agustus ini harus dimanfaatkan dengan baik sehubungan dengan nasib Donald Trump.
Orr dan sejawatnya mencatat karena Trump lahir pada saat gerhana Bulan -- dan karena gerhana Bulan biasanya merupakan katalisator untuk perubahan dan kelahiran kembali -- ini berpotensi membuat dia lebih rentan terhadap kekuatan gerhana Matahari, yang dapat dimanfaatkan untuk keuntungan.
"Donald Trump lahir tiga jam 15 menit setelah gerhana Bulan, dengan Bulan purnama yang hampir sempurna. Bulannya menyatu dengan simpul selatan di empat tempat, yang akan menancapkannya pada masa lalu, kepada ayahnya, masa kecil dan masa mudanya. Sikap dia tumbuh terutama perilakunya terhadap wanita yang cukup memprihatikan," kata Orr, seperti dikutip dari Bustle pada Senin (7/8/2017).
Dia juga mencatat beberapa masalah Trump sebelumnya yang terjadi selama gerhana Bulan, termasuk "saat dia membuat lelucon bokong yang ditujukan kepada mantan Presiden Barack Obama dan komedian Seth Meyers pada acara '2011 White House Correspondents'".
"Jika Anda ingin memecahkan 'rumah kaca' Trump, gerhana Bulan adalah waktu yang tepat untuk melakukan unjuk rasa agar keinginan tercapai. Dan puncaknya, tentu saja, gerhana Matahari nanti," beber Orr.
Agar tak terkesan sekadar ramalan, Orr memberikan dua alasan, mengapa gerhana Bulan adalah waktu yang tepat memulai gerakan memprotes Trump. Berikut penjabarannya:
1. Momentum yang Tepat
Salah satu kolega Orr, astrolog Susan Miller, menyebut gerhana Bulan adalah kartu liar dan merujuk bahwa fenomena itu adalah, "alat paling dramatis dalam alam ini yang bisa kita gunakan untuk mencari perhatian dan membuat kita bergerak".
Miller juga menjelaskan bahwa gerhana Bulan adalah tanda bagi sesuatu untuk berakhir.
"Asal hanya gerhana yang sesuai dengan bagan kelahiran Anda yang akan memengaruhi Anda. Tapi, ingat, Trump lahir setelah gerhana Bulan, ia perlu waspada," urai Miller.
Selain itu, Astrologi King.com mencatat bahwa gerhana Bulan tertentu ini adalah waktu untuk membersihkan energi dan emosi negatif dari enam bulan terakhir. Ini menjadikannya waktu yang ideal untuk mengelompokkan kembali, mempersatukan, dan mengatur kekuatan baru.
Terlebih lagi, fase gerhana Bulan Agustus 7 menandai akhir fase gerhana yang dimulai pada bulan Februari. Awal fase ini, yang dimulai dengan gerhana bulan Februari 10, menandai periode yang sangat berbukit untuk pemerintahan Trump, dan gerhana Bulan parsial yang akan datang pada dasarnya melengkapi siklus itu.
"Isu utama yang jelas terkait dengan periode dua minggu yang mengelilingi Bulan purnama ini dan gerhana dimulai dengan penolakan pengadilan terhadap larangan perjalanan anti-Muslim Trump, masalah komersial Ivanka Trump, pengunduran diri Michael Flynn, perubahan radikal dalam komitmen terhadap solusi Israel-Palestina, dan akhirnya konferensi pers, yang menurut beberapa pengkritik, adalah konferensi pers untuk mengakhiri semua konferensi pers (di mana Trump memulai sikap anti-persnya)," beber astrolog Terry MacKinnell.
Advertisement
2. Gerhana Bulan Memengaruhi Manusia
Gerhana Bulan 7 Agustus adalah tanda bagi bintang Aquarius, dan berada dalam konstelasi Capricornus, yang terkenal sebagai Sea Goat.
"Sea Goat memiliki pengaruh besar bagi kemanusiaan dan membawa perubahan besar seperti pada isu iklim dan politik," tulis situs Astrology King.
Ditambah dengan kehadiran Jupiter dan sebagian Pluto, fenomena planet yang dimulai pada November 2016 itu akan aktif pada bulan Agustus ini. Oleh karenanya, ini adalah waktu yang tepat bagi siapa pun yang ingin sukses dan memulai sesuatu.
Jadi, jika dikaitkan dengan kebijakan pemerintah Trump, gerhana Bulan ini adalah waktu tepat untuk mengorganisasi kelompok dan melakukan protes.
Meski demikian, proses untuk mencapai tujuan harus diperhatikan benar-benar.
Saksikan juga video menarik berikut ini: