400 Bangunan Batu Misterius Ditemukan di Arab Saudi

Selain struktur gerbang, ditemukan juga beberapa bangunan dari batu lainnya dalam padang lava tersebut.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 18 Okt 2017, 14:31 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2017, 14:31 WIB
Struktur purba Harrat Khaybar (0)
(Sumber Google Earth)

Liputan6.com, Harrat Khaybar - Ratusan struktur misterius yang disebut sebagai "gerbang" oleh para ahli arkeologi ditemukan di Arab Saudi. Sebutan tersebut mengacu kepada kemiripannnya dengan gerbang model lama yang lazim ada di ladang.

Sebanyak 400 struktur batu itu bertarikh hingga ribuan tahun dan tampak bertebaran di hamparan kubah lava purba, demikian menurut para ahli. Kumpulan-kumpulan bangunan itu ditemukan di Harrat Khaybar, di barat-tengah negeri tersebut.

Dikutip dari livescience.com pada Rabu (18/10/2017), para ahli arkeologi yang terlibat dalam penelitian belum secara pasti mengetahui kegunaan ataupun usia tepatnya gerbang-gerbang tersebut.

(Sumber NASA)

Panjang dan Misterius

(Sumber Google Earth)

Kebanyakan bangunan itu ditemukan berdasarkan citra-citra satelit melalui Google Earth, tapi beberapa di antaranya ada di sisi kubah vulkanik yang dulunya menyemburkan lava basal, demikian diungkapkan oleh para peneliti.

Gerbang-gerbang itu "dibuat dari batu, dinding-dindingnya kasar dan rendah", demikian menurut tulisan profesor David Kennedy dari University of Western Australia dalam jurnal Arabian Archaeology and Epigraphy edisi November.

Menurut pengamatan Kennedy, gerbang-gerbang itu "diduga sebagai struktur tertua buatan manusia di hamparan tersebut".

Bukan hanya tertua, melainkan juga "tidak ada penjelasan gamblang yang bisa disimpulkan tentang kegunaannya".

Beberapa gerbang terkecil membentang sekitar 13 meter, sedangkan yang paling panjang berukuran kira-kira 518 meter. Banyak yang memiliki beberapa dinding batu, yang dalam beberapa kasus, berbentuk persegi panjang.

Beberapa lagi disebut gerbang-gerbang jenis "I" karena hanya memiliki dinding tunggal dengan sejumlah batu-batu di tiap ujungnya.

Kennedy menuliskan, "Hampir semua gerbang ditemukan di lapangan lava gersang yang tidak dapat dihuni karena sedikitnya air atau tumbuhan, yakni tempat-tempat yang sepertinya termasuk di antara yang paling tidak nyaman bagi spesies kita.”

Menurutnya, beberapa ribu tahun lalu kawasan itu lebih ramah bagi kehidupan manusia.

Selain struktur gerbang, ditemukan juga beberapa struktur batu lainnya dalam padang lava tersebut, misalnya beberapa struktur "layang-layang" yang dipakai untuk berburu hewan dan "roda".

Struktur-struktur batu jenis layang-layang, roda, ataupun yang lainnya biasanya ditemukan di atas dinding-dinding bangunan gerbang sehingga gerbang-gerbang itu diduga sudah ada duluan, menurut Kennedy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perlu Penelitian di Lapangan

(Sumber Google Earth)

Hampir semua gerbang itu ditemukan menggunakan survei satelit, belum ada penelitian arkeologis di lapangan.

Namun demikian, sejak 1980-an sebelum temuan gerbang-gerbang yang dimaksud melalui citra satelit, ahli vulkanologi Vic Camp dan John Roobol telah memetakan kawasan Harrat Khaybar. 

Peta mereka mencantumkan keberadaan sebuah kubah vulkanik bersama-sama dengan beberapa gerbang dan struktur-struktur lain dari batu.

Camp memperkirakan beberapa gerbang di sekitar kubah lava itu dibangun sekitar 7.000 tahun lalu.

Menurut Kennedy, diperlukan suatu pemeriksaan arkeologis di lapangan untuk menentukan kegunaan gerbang dan memastikan tarikhnya.

Travis Hearn, asisten penelitian Aerial Photographic Archive for Archaeology di Timur Tengah, ikut berkontribusi kepada artikel dalam jurnal tersebut.

Selain itu, Kennedy juga bekerja sama dengan para anggota Desert Team, yaitu kelompok warga Arab Saudi yang pertama kali memetakan beberapa struktur batu dan mengunjungi situs.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya