Liputan6.com, Riyadh - Mulai Juni 2018, untuk pertama kalinya dalam sejarah, kaum Hawa di Arab Saudi akan diizinkan menyetir. Terkait hal tersebut, wanita di negeri yang kaya minyak itu seolah berlomba-lomba agar bisa unjuk diri.
Para pria pun tak ketinggalan mendukung aturan tersebut. Salah satunya dengan memberikan mobil mewah.
Dalam rekaman video yang beredar, seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (2/10/2017), terlihat pria itu memamerkan mobil Hummer berwarna kuning teruntuk sang istri. Dalam bahasa Arab, ia menjelaskan bahwa kendaraan itu darinya.
Advertisement
Berikut ini rekamannya:
Keputusan yang dikeluarkan pada 26 September itu memerintahkan pembentukan sebuah badan kementerian untuk memberikan nasihat dalam waktu 30 hari, kemudian melaksanakan perintah tersebut pada Juni 2018.
Baca Juga
Menurut biro statistik resmi, ada sekitar 10 juta wanita termasuk orang asing berusia di atas 20 tahun yang tinggal di Arab Saudi.
Untuk merayakan keputusan pencabutan larangan menyetir wanita Saudi, beberapa wanita Saudi memasang gambar di media sosial yang menghapus aplikasi berbagi perjalanan mereka. Sementara berita keputusan tersebut menjadi topik teratas di Twitter dengan hashtag #SaudiWomenCanDrive.
Pengumuman tersebut menandai perluasan hak perempuan secara signifikan di satu-satunya negara yang melarang mereka berada di balik kemudi. Hukum lalu lintas Saudi secara eksplisit melarang wanita mengemudi, sementara di negara Islam lainnya, perempuan dapat melaju bebas dengan kendaraan mereka.
Pangeran Khaled bin Salman, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat yang juga putra dari Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengatakan, mengizinkan wanita menyetir kendaraan adalah "lompatan besar" dan "masyarakat sudah siap".
Sekolah Mengemudi Pertama untuk Wanita Saudi
Sementara itu, untuk pertama kalinya Universitas Saudi membuka sekolah mengemudi untuk wanita.
Sebuah universitas mengatakan akan membuka sekolah mengemudi untuk wanita, mengikuti sebuah dekrit kerajaan yang mencabut larangan mengemudi bagi kaum Hawa pada pekan lalu.
Princess Nourah University mengatakan memiliki lebih dari 60.000 mahasiswi di Riyadh dan kota lainnya.
Dalam sebuah pernyataan, universitas tersebut mengatakan bahwa pihaknya "bersiap untuk mendirikan sekolah mengemudi bekerja sama dengan pihak berwenang yang terkait."
"Ini adalah pengumuman pertama setelah perintah pekan ini dari Raja Salman untuk memungkinkan wanita mengemudi," kata pihak universitas.
Advertisement