Liputan6.com, Berlin - Untuk pertama kalinya, seorang dari Dunia Arab diakui oleh Israel sebagai pahlawan yang mengambil risiko demi menyelamatkan kaum Yahudi pada masa Perang Dunia II.
Dokter Mohammed Helmy secara anumerta mendapat penghargaan lencana "Righteous Among the Nations" dan sertifikat dalam sebuah upacara di Berlin pada Kamis 26 Oktober 2017 lalu. Cicit keponakannya, Dr Nasser Kotby, menjadi orang yang menerimanya.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari The Local pada Sabtu (28/10/2017), penghargaan itu diberikan setelah tertunda selama empat tahun. Sebenarnya jasa dokter berkebangsaan Mesir itu diakui mulai 2013, tapi Yad Vashem yang menjadi kelompok penyelenggara mengaku tidak bisa menemukan keturunan almarhum.
Para kerabat Helmy dilaporkan enggan menerima penghargaan itu karena ada kaitannya dengan Israel. Tapi laporan ini tidak pernah dibenarkan oleh Yad Hashem.
Penghargaan itu dianugerahi kepada Kotby di Kementerian Luar Negeri Jerman dan dilakukan oleh Duta Besar Israel untuk Jerman, Jeremy Issacharoff.
Irena Steinfeldt, seorang direktur Righteous Among the Nations untuk badan Yad Vashem, mengungkapkan bahwa Helmy sendiri diincar oleh pihak Nazi, tapi ia "melihat mereka yang dipersekusi sebagai sesama manusia, dan merasa ada kewajiban untuk bersikap dan bertindak."
"Rasa kemanusiaan Helmy menunjukkan bahwa setiap manusia, betapapun terpinggirkannya dalam masyarakat, dapat membuat perbedaan," lanjut Steinfeldt.
Ia melanjutkan, "Ada sesuatu tentang dirinya. Ia sadar tidak bisa mengubah dunia, tetapi bahwa ia mampu menolong anak perempuan itu."
Kelompok Yad Vashem mengatakan telah mengakui ada lebih dari 26.500 orang yang dipandang sebagai Righteous Among the Nations, termasuk 70 Muslim.
Upaya Sang Dokter Selamatkan Wanita Yahudi
Semasa kekuasaan Nazi di Jerman, Helmy menyembunyikan seorang wanita muda Yahudi bernama Anna Boros dalam properti miliknya.
Sang dokter juga mencarikan tempat persembunyian bagi nenek pemudi tersebut dan bahkan memberikan perawatan medis kepada orangtua Anna Boros.
Seorang pembuat film Israel bernama Taliya Finkel terinpirasi kisah tersebut. Hal itu membawanya bertemu dengan Kotby.
Film Finkel berisi animasi kejadian-kejadian bersejarah dan diberi judul "Anna and the Egyptian Doctor". Isi film mengumpulkan kaum kerabat Boros dan Helmy, lalu menemani mereka ke tempat-tempat yang ada dalam cerita.
Finkel sudah menghubungi anak perempuan Boros yang lahir di Amerika Serikat, yaitu Carla Gutman Greenspan. Melalui seorang produser film dari Jerman, Finkel menghubungi keluarga Helmy di Mesir.
Helmy sendiri meninggal dunia tanpa memiliki anak pada 1982 di Berlin.
Mengenai Kotby, Finkel mengatakan, "Ia mengagumi Helmy yang seakan seperti seorang ayah baginya. Saya bilang kepadanya bahwa ini adalah cara mengabadikan ceritanya."
Kala Kotby menerima penghargaan Righteous Among the Nations menjadi gagasan penutup cerita film. "Ayo kita tuntaskan film itu secara indah," ujar Finkel.Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement