Operasi Plastik, Pria Berahang Bengkok Kini Mirip Artis Korea

Setelah semua proses oplas selesai dilakukan, Noppajit terlihat seperti orang yang sangat berbeda.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2017, 08:42 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2017, 08:42 WIB
Perbedaan sebelum dan sesudah operasi (Video screengrab)
Perbedaan sebelum dan sesudah operasi (Video screengrab)

Liputan6.com, Bangkok - Seorang buruh pabrik di Thailand menderita rahang bengkok, menjalani serangkai prosedur operasi plastik (oplas), hingga ibunya tidak mengenali anaknya sendiri.

Sementara kehidupan sosialnya juga mengalami perubahan, Noppajit Monlin tetap setia dan berkomitmen dengan kekasihnya, yang adalah seorang transgender, selama tiga tahun terakhir.

Dikutip dari AsiaOne, Selasa (21/11/2017), di sebuah acara TV bernama Let Me In Thailand, acara versi Negeri Gajah Putih yang berasal dari acara TV di Korea Selatan, Noppajit ingin mengubah penampilannya.

Keputusan ini bukan semata-mata karena ia ingin merubah penampilan. Ia ingin melakukan prosedur operasi plastik karena rahang bengkok yang dimiliki olehnya tidak dapat membantu mengunyah dengan semestinya.

Merasa malu karena rahangnya, laki-laki berusia 22 tahun tersebut selalu menjauhkan diri dari teman-teman kerja dan selalu makan sendirian saat istirahat siang.

Di season ketiga dari program makeover yang disiarkan setiap hari Minggu tersebut, Noppajit terpilih untuk menjalani prosedur oplas di Korea Selatan. Ia 'memperbaiki' rahang, dahi dan kelopak mata.

Kelenjar ludahnya disuntik dengan botox untuk memperbaiki air liur yang berlebihan, dan dia juga menjalani perawatan untuk menyingkirkan noda hitam bekas jerawat di kulitnya.

Setelah semua proses oplas selesai dilakukan, Noppajit terlihat seperti orang yang sangat berbeda.

Setelah menjalani masa pemulihan selama tiga bulan, ia dijadwalkan untuk bertemu dengan ibunya, yang tidak disebutkan namanya dalam acara TV tersebut. Ia akan bertemu sang ibu di sebuah restoran favorit mereka, untuk pertama kali setelah menjalankan oplas di luar negeri.

Sayangnya, sang ibu tak mengenali Noppajit meskipun sang anak sudah duduk di depan meja yang menghadap ibunya.

"Aku sangat merindukannya, aku tidak sedang berakting," kata ibunya sambil berbicara tentang anaknya dan menangis di depan kamera.

Noppajit kemudian berdiri dan berjalan menuju meja ibunya, dan sang ibu menangis setelah Noppajit memperkenalkan diri sebagai "Noppajit yang baru."

"Ibu, apakah kamu mengingatku? Lihatlah aku," kata Noppajit.

"Apakah itu kamu? Apakah itu benar-benar kamu?" tanya ibu Noppajit.

Ibunya masih tidak percaya setelah diperlihatkan foto sebelum dan sesudah dari transformasi Noppajit. Ia harus melihat luka di tangan Noppajit untuk meyakinkan dirinya sendiri -- bahwa itu benar anaknya.

Noppajit mengatakan bahwa acara TV tersebut membuat hidupnya sekarang berubah sangat drastis setelah melakukan prosedur oplas.

"Banyak orang yang melihat saya sebagai sosok yang berbeda. Saya merasa lebih baik. Sebelum ini, orang-orang melihat wajah saya sebagai abnormal dan masyarakat tidak menerima saya. Tetapi sekarang saya mempunyai banyak teman," sebut Noppajit.

Walaupun ia sekarang terlihat seperti seorang artis Kpop, Noppajit mengatakan bahwa ia masih sama seperti yang dulu dan hatinya tetap lah milik Tob, seorang transgender wanita yang dikenalnya lewat Facebook.

"Saya merawatnya dan saya tidak takut jika nantinya ia akan meninggalkan saya. Kami percaya dengan masing-masing sejak awal (hubungan)," tutup Tob yang berusia 26 tahun tersebut yang merasakan manfaat operasi plastik. (Affifa Zahra)

Tewas Saat Operasi Plastik

Berkebalikan dengan pria asal Thailand itu, seorang ketua geng di Meksiko, Jesus Martin, justru tewas saat menjalani operasi plastik untuk menyamarkan identitasnya. Operasi tersebut dimaksudkan untuk mengganti wajah dan menghapus sidik jarinya.

Menurut sejumlah pejabat, pria yang juga dikenal dengan nama El Kalimba itu tewas saat sejumlah pria bersenjata memberondong klinik saat operasi dilakukan.

Polisi mengatakan, pembunuhan Martin tampaknya berasal dari perselisihan antara geng rival.

Martin juga dikenal sebagai 'Huachicolero' atau 'chupaducto' -- penyedot pipa. Ia menjalankan bisnis pencurian minyak, di mana bahan bakar itu ia jual kembali dengan harga murah, yakni setengah harga pasar.

Dikutip dari BBC, Sabtu (4/11/2017), minyak curian itu kemudian ia jual di jalan raya yang sibuk. Hal tersebut membuat perusahaan Minyak Meksiko rugi jutaan dolar.

Ia beberapa kali menyumbangkan bahan bakar pada hari libur tertentu ke komunitas lokal. Hal itu dilakukannya untuk mendapat bantuan dari masyarakat demi memuluskan aktivitas ilegal ini.

Perusahaan minyak milik negara Pemex dan dinas pemadam kebakaran setempat bekerja sama untuk mengendalikan api yang diyakini berkobar karena pencurian bahan bakar.

Selain perdagangan narkoba, bisnis minyak ilegal itu menjadi kejahatan terorganisasi kedua terbesar di Meksiko.

Martin bukanlah bos geng kriminal pertama di Meksiko yang menggunakan operasi plastik untuk menghindari penangkapan atau perburuan.

Seorang bos kartel narkoba Juarez, Amado Carillo, tewas setelah menderita komplikasi usai operasi wajah pada 1997.

Sementara itu, bos kartel narkoba lainnya, Joaquim Guzmán, dikenal sebagai El Chapo, ditangkap pada 2014 meski telah mengubah sebagian wajahnya dalam pelarian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya