Hujan Meteor hingga Supermoon, Ini 14 Fenomena Astronomi di 2018

Diprediksi akan ada beberapa fenomena astronomi yang terjadi sepanjang tahun 2018.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Jan 2018, 07:48 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2018, 07:48 WIB
supermoon di Washington
Pada gambar yang diberikan oleh NASA, terlihat fenomena supermoon di langit Washington, DC, Minggu (3/12). Supermoon adalah istilah populer untuk menyebut purnama yang posisi orbit Bulan sedang berada di jarak tedekat dengan Bumi. (NASA/GETTY IMAGES/AFP)

Liputan6.com, New York - Saat ini kita sudah memasuki awal tahun 2018. Miliaran penduduk dunia telah menyambut tahun baru dan meninggalkan tahun 2017 dengan sejuta kenangan.

Jika ditarik ke belakang, ada banyak kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi sepanjang tahun. Tak hanya itu, momen-momen menyedihkan, bahagia, haru dan lainnya telah dirasa.

Peristiwa alam juga kerap terjadi. Penampakan langit yang menyimpan banyak rahasia yang kerap memukau mata manusia. Meski tahun 2017 banyak diisi dengan fenomena astronomi, bukan berarti tahun 2018 sepi-sepi saja.

Fenomena semacam ini juga diprediksi terjadi pada tahun 2018. Kemungkinan besar gerhana Matahari total akan terjadi pada Agustus di wilayah Amerika Utara. Demikian dikutip dari laman Aol.com, Kamis (4/1/2017).

Selain itu, ada banyak fenomena lainnya yang diprediksi akan terjadi di tahun 2018.

Simak rangkuman prediksi berikut:

1. Supermoon - Januari

Membuka awal tahun 2018, akan terjadi fenomena Supermoon pada tanggal 1 dan 2 Januari. Bulan akan terlihat jauh lebih besar daripada biasanya karena jarak keduannya yang begitu besar.

2. Hujan Meteor Quadrantid - Januari

Masih dari Januari tepatnya pada tanggal 3 dan 4 diprediksi akan terjadi hujan meteor utama pada tahun 2018. Namun sayangnya, penampakan hujan meteor akan terhalangi oleh cahaya bulan purnama.

3. Blue Moon - Januari

Pada akhir bulan Januari, diprediksi akan ada bulan purnama kedua setelah Supermoon terjadi di awal tahun ini.

 

Februari - Mei

4. Gerhana Matahari Parsial - Februari

Pada awal bulan yang penuh cinta ini, Februari diprediksi jadi bukti fenomena Gerhana Matahari Parsial.

Tepat pada 15 Februari, kejadian ini hanya bisa dilihat di beberapa negara di Amerika Selatan dan Antartika.

5. Full Worn Moon - Maret

Full Worn Moon (AFP)

Istilah Full Worn Moon kerap digunakan oleh masyarakat Amerika Serikat untuk mengenali jenis Bulan semacam ini.

Pada periode ini, suhu Bumi diprediksi akan panas, tanah melunak dan cacing banyak keluar dari menunjukkan wujudnya.

6. Full Pink Moon - April

Full Pink Moon adalah sebuah istilah yang kerap digunakan oleh suku asli Benua Amerika. Pada bulan ini, cuaca akan jauh lebih hangat dan menjadikan Bulan begitu indah.

7. Hujan meteor Eta Aquarids - Mei

Hujan meteor Eta Aquarids (NASA)

Hujan meteor yang disebut sebagai Eta Aquarids terdiri dari partikel debu yang ditinggalkan oleh komet Halley dan dapat menghasilkan sekitar 60 meteor per jam

 

Juni - September

8. Penampakan Saturnus - Juni

Saturnus (NASA)

Dapat dikatakan bahwa Saturnus adalah salah satu planet yang indah. Pada 27 Juni nanti, ahli memprediksi bahwa Saturnus akan dapat terlihat karena jaraknya yang sangat dekat dengan Bumi.

9. Penampakan Mars - Juli

Tak mau kalah, jika sebelumnya jarak Saturnus akan mendekati Bumi pada Juni, maka Mars juga akan terlihat lebih jelas pada Juli 2018.

10. Penampakan Venus - Agustus

Lagi dan lagi, satu persatu nama-nama planet diduga masuk daftar penampakan pada tahun 2018. Tepat pada 17 Agustus, Venus akan terlihat lebih dekat.

Tampak lebih cerah dan indah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

11. Penampakan Neptunus - September

Neptunus (NASA)

Neptunus juga masuk dalam salah satu daftar planet yang akan terlihat dari Bumi. Pada 7 September di langit yang cerah, planet ini akan terlihat jelas.

Namun, Neptunus akan jauh lebih indah jika Anda menggunakan teleskop.

 

Oktober - Desember

12. Hujan Meteor Draconid - Oktober

Hujan Meteor Draconid (NASA)

Hujan meteor draconid adalah fenomena yang terjadi akibat sisa jejak komet 21P Giacobini-Zinner. Hujan meteor ini terdiri dari partikel debu. Kemungkinan terjadi pada 9 Oktober 2018.

13. Hujan Meteor Leonid - November

Hujan meteor Leonid adalah fenomena yang memancarkan rasi Leo dan diprediksi terjadi pada tanggal 17 dan 18 November.

14. Full Cold Moon - Desember

Tiba juga di penghujung tahun 2018. Bulan purnama ini disebut sebagai Full Cold Moon karena sebutan lazim warga Amerika Serikat.

Penamaan ini sesuai dengan cuaca dingin yang terjadi pada Desember di Negeri Paman Sam tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya