Pil Pintar Ini Bisa Menguak Kesehatan Usus Anda

Sebentar lagi akan tersedia sebuah pil yang bisa kita telan dan kemudian memberikan data mengenai kesehatan usus dalam tubuh.

oleh Citra Dewi diperbarui 10 Jan 2018, 06:27 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2018, 06:27 WIB
Kapsul elektronik untuk usus.
Kapsul elektronik untuk usus. (Peter Clarke/RMIT University)

Liputan6.com, Melbourne - Sebentar lagi akan tersedia sebuah pil yang bisa kita telan dan kemudian memberikan data mengenai kesehatan usus dalam tubuh.

Pil pintar itu saat ini telah diujicobakan pada manusia. Seusai namanya, pil tersebut besarnya tidak lebih besar dari vitamin biasa.

Setelah sebelumnya diujicobakan pada babi, kapsul tersebut terbukti bisa mengecek kadar hidrogen, karbondioksida, dan oksigen di dalam usus untuk mengetahui apakah ada kadar yang berlebihan.

Dikutip dari ABC Australia Plus, Selasa (9/1/2018), lapisan di salah satu sisi kapsul akan memungkinkan gas masuk ke dalamnya, tetapi bukan cairan.

Sebuah transmitter kemudian mengirimkan data ke sebuah alat penerima beberapa menit sekali, yang kemudian dikirim lewat Bluetooth, ke telepon pintar.

Hasil uji coba pil yang dapat memberikan data mengenai kesehatan usus yang diuji coba kepada manusia itu, dimuat di Jurnal Nature Electronics.

Bermanfaat Bagi Penderita IBS

Kanker Usus Besar
Ilustrasi (iStockphoto)

Menurut pakar penyakit dalam dari Adelaide Dan Worthley, penemuan pil tersebut akan bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit bernama irritable bowel syndrome (IBS).

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan. Penyakit kronis itu akan menyerang usus besar dan bisa jadi akan hilang timbul selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup.

Kondisi yang menyerang usus besar tersebut termasuk penyakit yang umum terjadi.

"Meskipun IBS merupakan masalah yang paling sering dikeluhkan dari dalam tubuh kita, namun sejauh ini tidak ada alat diagnostik laboratorium yang tersedia," ujar Worthley.

Kapsul yang bisa ditelan itu di masa mendatang kemungkinan akan tersedia tidak saja untuk mendiagnosa IBS, namun juga untuk melihat apakah pengobatan yang diterima bermanfaat atau tidak. Dokter pun bisa memberikan masukan kepada pasien.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya