Liputan6.com, London - Seorang pria di Inggris menderita gonore atau kencing nanah yang disebut-sebut terparah di dunia.
Meski selama di Inggris tak pernah berganti-ganti pasangan, ia terjangkit penyakit tersebut setelah berhubungan seksual dengan seorang perempuan di Asia Tenggara pada awal 2018.
Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) mengatakan, itu merupakan kali pertama kencing nanah tak bisa disembuhkan menggunakan antibiotik, yang merupakan kombinasi azithromycin dan ceftriaxone.
Advertisement
"Ini merupakan kasus pertama yang memperlihatkan resistensi tingkat tinggi terhadap obat-obatan ini dan terhadap antibiotik yang digunakan pada umumnya," ujar Dr Gwenda Hughes dari PHE, seperti dikutip dari BBC, Kamis (29/3/2018).
Baca Juga
Perbincangan antara WHO dan European Centres for Disease Control menyetujui bahwa ini adalah kasus pertama di dunia.
Sejumlah pejabat kesehatan saat ini melacak pasangan seksual pria tersebut, yang belum diidentifikasi, dalam upaya mencegah penyebaran penyakit kencing nanah.
Meski demikian, masih ada harapan bahwa pria tersebut dapat sembuh dengan menggunakan jenis antibiotik terakhir yang tersisa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peringatan Dokter
Dokter telah memperingatkan bahwa resistensi antibiotik dapat terjadi ketika bakteri penyebab gonore tak dapat disembuhkan dengan antibiotik apa pun.
"Munculnya gonore yang sangat resisten ini sangat memprihatinkan dan merupakan perkembangan yang signifikan," ujar Dr Olwen Williams, Presiden British Association for Sexual Health and HIV.
"Kami sangat khawatir bahwa masalah ini akan memburuk karena adanya pemotongan drastis biaya kesehatan masyarakat."
"Mengkhawatirkannya hal ini telah membuat layanan kesehatan seksual di 'titik kritis', di mana penutupan klinik datang pada saat yang paling buruk," jelas Williams.
Advertisement
Gonore
Gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi tersebut menyebar melalui hubungan seks vagina, oral, dan anal tanpa menggunakan pelindung.
Penyakit tersebut tak memiliki gejala yang mudah dikenali. Namun, beberapa tandanya bisa berupa keputihan berwarna hijau atau kuning pekat, rasa sakit saat buang air kecil, dan pendarahan di antara menstruasi.
Infeksi yang tak diobati dapat menyebabkan infertilitas, radang panggul, dan diturunkan ke anak selama kehamilan.