Liputan6.com, Jakarta - Para miliarder punya fokus dan cara pandang yang berbeda dengan khalayak kebanyakan. Dan, mereka yang masuk daftar manusia paling kaya di muka Bumi tak selalu melakukan apa yang diperintahkan orang lain.
Yang terjadi, mereka yang berstatus miliarder dengan usaha sendiri -- bukan warisan -- kebanyakan adalah para 'pemberontak'.
Baca Juga
Mereka melanggar banyak aturan sosial yang diterapkan untuk orang dewasa.
Advertisement
Susie Moore, konsultan sekaligus penulis asal Australia memberikan petunjuk soal aturan apa yang perlu kita langgar demi meraih kesuksesan, seperti dikutip dari situs News.com.au, Jumat (22/6/2018):
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
1. Jangan menonjolkan diri, biarkan prestasi bicara
Para miliarder tak akan menuruti 'aturan' di atas. Sebaliknya, mereka yakin, promosi itu penting.
Suka atau tidak suka, para anggota klan Kardashian-Jenner tak akan bisa membangun bisnis keluarga bernilai miliaran dolar jika mereka memilih untuk menyembunyikan diri.
Apapun posisi Anda, sebagai pekerja maupun pengusaha, mempromosikan diri sendiri atau self-promotion adalah sebuah keharusan.
Menurut pebisnis Amerika Serikat dari Abad ke-19, P.T Barnum, mengecilkan prestasi Anda bukanlah sikap rendah hati, justru akan membahayakan diri sendiri.
"Tanpa promosi, sesuatu yang mengerikan akan terjadi...yakni tak ada apapun yang terjadi!"
Dengan kata lain, tanpa mempromosikan diri, Anda tak akan mendapatkan apapun. Sebab, tak ada orang lain yang akan mengetahui siapa Anda dan apa kemampuan Anda.
Ketika lebih banyak orang menyadari kemampuan Anda, mereka dapat mempekerjakan Anda, meninggikan Anda, mempromosikan Anda.
Jadi, tak ada alasan untuk menyembunyikan diri!
Advertisement
2. Pendidikan adalah segalanya
Benarkah pendidikan adalah segalanya dan kunci menuju kesuksesan? Faktanya, Bill Gates dan Mark Zuckerberg tak akan menjadi miliarder jika yang mereka kejar adalah ijazah kuliah.
Keduanya bahkan memilih putus kuliah alias drop out dari Harvard University yang bergengsi.
Dalam bukunya, Think and Grow Rich, penulis Napoleon Hill mengatakan, "Pengetahuan bukanlah kekuatan sejati, itu hanyalah kekuatan yang potensial."
Apa gunanya menyimpan informasi di kepala Anda jika tak bisa bermanfaat untuk orang lain?
Kesuksesan adalah soal inovasi, bukan pendidikan semata. Jika Anda memiliki sesuatu yang berguna untuk orang lain -- teknologi, saran, perencanaan acara, layanan konsultasi, mode teranyar, itulah yang sejatunya berharga.
Jika Anda memberikan sesuatu yang berharga, pelanggan memberikan dukungan material.
Jadi, jangan hanya menumpuk pengetahuan di otak Anda. Layani orang lain.
3. Jadilah orang yang kerjanya paling keras
Fakta membuktikan, bukan seberapa keras kerja yang menentukan keberhasilan Anda.
Jika Anda adalah seorang resepsionis, menerima 100 telepon per hari dengan 10-15 kali, tak akan mempengaruhi jumlah uang yang Anda terima. Atau jika Anda seorang barista, berapapun jumlah kopi yang Anda buat tak akan membuat Anda tersenyum lebih lebar.
Jalan menuju kekayaan adalah dengan tak mudah puas dengan pendapatan Anda, meningkatkan keterampilan, dan selalu meingatkan diri sendiri bahwa tak ada yang namanya penghasilan tetap.
Langkah ini mungkin bisa ditiru: ada seorang resepsionis di sebuah firma hukum di New York yang menyambi berjualan perhiasan di Etsy di waktu waktu luangnya. Atau seorang account manager di sebuah agensi periklanan yang mencari buku saat istirahat siang untuk kliennya. Ia adalah seorang penata gaya (stylist).
Jadi, saat menjalankan pekerjaan Anda, tak ada salahnya untuk memulai bisnis sendiri.
Advertisement
4. Tunggu giliran Anda untuk sukses
Alih-alih menuruti aturan itu, para miliarder selalu berpikir untuk meraih sukses hari ini, saat ini. Tak ada lagi yang perlu ditunggu.
Sebagai manusia, wajar kita memiliki ambisi. Dan, sekarang adalah waktunya untuk bertindak.
Anda dapat menunggu dua, tiga atau lima tahun untuk promosi yang mungkin tidak pernah datang. Atau Anda bisa memilih menjadi pengusaha sedini mungkin -- yang secara historis bisa membuat Anda berpeluang kaya daripada memilih jadi pekerja. Meski, merintis usaha sendiri tak semudah membalik telapak tangan.
Namun, orang kaya tahu ini: menunggu giliran untuk sukses adalah hal sia-sia -- karena, faktanya, tidak ada hal semacam itu dalam hidup kita.
Alih-alih menunggu, raih kesempatan yang ada di depan mata. Kewirausahaan bisa mulai dari kecil tetapi menjadi besar.