Penembakan di Mal Alabama Jelang Black Friday, 1 Orang Tewas

Pihak berwenang mengatakan penembakan terjadi jelang Black Friday pada Kamis 22 November sekitar pukul 21.30 di Riverchase Galleria, Alabama.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Nov 2018, 19:10 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2018, 19:10 WIB
Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Hoover - Penembakan terjadi di sebuah mal Alabama sebelum momen belanja Black Friday dimulai. Satu remaja tewas dan dua lainnya terluka akibat insiden tersebut.

Seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (23/11/2018), pihak berwenang mengatakan penembakan terjadi pada Kamis 22 November sekitar pukul 21.30 di Riverchase Galleria, Hoover, wilayah pinggiran Birmingham, Alabama.

Polisi mengatakan perkelahian antara dua remaja, termasuk seorang yang berusia 18 tahun, diduga kuat menjadi penyebab terjadinya penembakan. Satu remaja melarikan diri tetapi berhasil dihadang dua polisi Hoover.

Kapten Gregg Rector mengatakan pada konferensi pers bahwa seorang petugas Hoover telah "melumpuhkan remaja itu dengan menembaknya, dia mati di tempat kejadian."

Remaja kedua dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius. Rector mengatakan seorang gadis berusia 12 tahun yang juga terkena tembakan sudah dirawat di rumah sakit. Kondisinya belum diketahui pasti.

Mal The Riverchase Galleria ditutup akibat insiden penembakan itu sampai pemberitahuan lebih lanjut.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Penembakan di Markas YouTube

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Penembakan di salah satu negara bagian Amerika sebelumnya terjadi di markas YouTube di San Bruno, California, Amerika Serikat pada Selasa 3 April 2018. Kepala kepolisian setempat, Ed Barberini mengatakan, setidaknya empat mengalami cedera akibat insiden tersebut.

Sementara, seorang perempuan yang diduga pelaku penembakan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Menurut dugaan sementara, tersangka tewas akibat self inflicted atau luka tembak yang ia timbulkan sendiri.

Seperti dikutip dari CNN, Rabu 4 April 2018, juru bicara Zuckerberg San Francisco General Hospital mengaku menerima tiga pasien dari lokasi penembakan.

Satu pasien pria berusia 36 tahun dilaporkan dalam kondisi kritis, seorang perempuan berusia 32 tahun dalam kondisi serius, sementara, yang ketiga, wanita berusia 26 tahun dalam kondisi relatif baik.

Seorang karyawan YouTube mengatakan, pada saat kejadian, orang-orang yang ada di dalam gedung berusaha keluar secepat mungkin.

Karyawan perempuan itu menceritakan, saat kejadian, ia sedang melakukan panggilan telekonferensi. Tiba-tiba, salah satu atasannya mendengar suara tembakan. Setidaknya seseorang diterjang peluru di patio atau teras di mana orang-orang biasa makan.

"Kami kemudian mendengar ada banyak suara, gaduh. Orang-orang berlarian dari ruangan di mana mereka berada. Mereka berteriak," kata karyawan yang tak disebut namanya itu.

Sementara, manajer produksi YouTube, Todd Sherman menginformasikan soal kepanikan yang terjadi dalam akun Twitternya.

"Kami sedang duduk di tengah rapat dan tiba-tiba mendengar derap kaki orang-orang yang berlari, hingga menggetarkan lantai. Yang pertama terlintas dalam pikiran adalah gempa," tulis dia dalam akun Twitter @Todd.

Seorang saksi, kepada afiliasi CNN, KRON mengaku mendengar dua sampai tiga tembakan. Kemudian, giliran rentetan 10 letusan amunisi terdengar.

Kala itu, ia berada di restoran cepat saji Carl's Jr, di seberang gedung YouTube -- di mana sejumlah meja dan kursi makan, lengkap dengan payung pelindung ditata di patio.

Pria itu mengatakan, seorang perempuan berlari ke restoran tempatnya berada, dengan luka di kakinya. Sejumlah orang di tempat makan itu menggunakan serbet untuk menghentikan pendarahan yang dialami korban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya