Liputan6.com, Washington DC - Dalam delapan bulan pertama masa kepresidenannya, Donald Trump disebut telah membuat 1.137 klaim yang salah atau menyesatkan, rata-rata dalam 5 hari. Pada Oktober kemarin, presiden ke-45 Amerika Serikat ini membuat 1.205 klaim serupa, rata-rata per 39 hari.
Bila digabungkan dengan sisa masa kepresidenannya, maka --untuk totalnya-- ia telah membuat 7.546 klaim hingga 20 Desember, hari ke-700 masa jabatannya. Data ini diuraikan berdasarkan pengamatan The Fact Checker yang menganalisis, mengelompokkan, dan melacak setiap pernyataan salah yang diucapkan oleh Trump.
Advertisement
Baca Juga
Membanjirnya kesalahan informasi yang dilontarkan pengusaha nyentrik itu kian meningkat secara dramatis, ketika ia berkampanye di seluruh negeri sekaligus mengadakan rapat umum dengan para pendukungnya. Demikian seperti dikutip dari The Washington Post, Senin (24/12/2018).
Setiap reli yang dilakukannya, biasanya, menghasilkan 35 hingga 45 klaim salah. Akan tetapi, anehnya, Donald Trump sering menerima tawaran wawancara dari media lokal, di mana ia mengulangi pernyataan yang salah tersebut di hadapan para jurnalis.
Ia pun tak jarang melontarkan candaan dengan pers yang berada di Gedung Putih terkait klaim tersebut, bahkan sebelum dan sesudah ia melakukan perjalanan dinas ke luar kota atau negeri.
Sedangkan untuk bulan November, Trump telah membuat 866 klaim, dan sebagian besar klaim muncul karena kampanye Trump yang dilakukan tepat sebelum pemilihan 6 November. Berikut rinciannya:
1. 5 November, ketika ia mengadakan reli di Fort Wayne (Indiana), Cape Girardeau (Missouri), dan Cleveland (Ohio): 139 klaim.
2. 3 November, ketika ia mengadakan reli di Pensacola, Florida, dan Beograd: 130 klaim.
3. 2 November, ketika ia mengadakan reli di Indianapolis dan Huntington: 97 klaim.
4. 26 November, ketika ia mengadakan dua reli sebelum pemilihan khusus di Mississippi: 90 klaim.
Lebih dari seperempat klaim Donald Trump, yakni 2.032 klaim, muncul selama kampanyenya. Sementara itu, 1.921 lagi datang selama pidato sambutan dalam jumpa pers, dan 1.266 adalah hasil dari cuitan di Twitter.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Fakta Lain
Kecenderungan Trump untuk memutarbalikkan data dan mengarang cerita, kerap diutarakannya dalam rapat umum, misalnya: 124 kali ia salah mengatakan bahwa ia berhasil melakukan pemotongan pajak terbesar dalam sejarah, 110 kali ia menegaskan bahwa ekonomi AS saat ini adalah yang terbaik dalam sejarah, dan 92 kali ia mengaku bahwa tembok perbatasan sudah sepenuhnya dibangun (padahal, Kongres hanya mengalokasikan US$ 1,6 miliar dan jumlah ini belum cukup untuk melengkapi pembangunan).
Ketiga klaim itu ada dalam daftar Pinocchios Bottomless milik The Fact Checker.
Dalam hal subjek, klaim palsu atau menyesatkan tentang imigrasi menempati urutan teratas, dengan total 1.076. Klaim tentang kebijakan luar negeri dan perdagangan, menduduki urutan kedua, dengan 822 klaim. Lalu, diikuti oleh klaim tentang ekonomi (765) dan pekerjaan (741).
Advertisement