Ini Alasan Sri Lanka Mengirim Tulang dari Kuburan Massal ke AS

Sri Lanka akan mengirim tulang dari kuburan massal ke Amerika Serikat. Ini alasannya.

oleh Siti Khotimah diperbarui 23 Feb 2019, 16:03 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2019, 16:03 WIB
Ilustrasi tulang belulang (iStock)
Ilustrasi tulang belulang (iStock)

Liputan6.com, Colombo - Sri Lanka akan mengirim fragmen tulang dari kuburan massal yang baru-baru ini ditemukan di wilayah Mannar, ke Amerika Serikat. Hal itu disampaikan oleh salah satu pejabat pada Kamis, 21 Februari 2019.

Potongan-potongan tulang akan dikirim oleh seorang ahli forensik ke sebuah laboratorium yang terletak di Kota Miami, Florida AS, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Sabtu (23/2/2019).

Sri Lanka ingin mengetahui kapan mereka yang dikuburkan telah meninggal, sebagaimana dijelaskan oleh pejabat senior dari kantor untuk orang hilang atau Office on Missing People (OMP).

OMP yang memiliki mandat dari pemerintah Sri Lanka menyatakan bahwa terdapat lebih dari 300 tengkorak telah ditemukan hingga saat ini. Sebanyak 20 di antaranya adalah rangka milik anak-anak.

Hingga saat ini, OMP masih berusaha menentukan apakah tulang-tulang itu homogen dan berasal dari satu periode sejarah tertentu atau justru sebaliknya.

 

Simak pula video pilihan berikut:

Kuburan Massal Merupakan Bekas Zona Perang

Makam Pemakaman dan Kuburan
Ilustrasi Foto Pemakaman (iStockphoto)

Fragmen tulang yang akan dikirim ke laboratorium Florida AS berasal dari kuburan massal yang ditemukan pada Maret 2018, oleh seorang pekerja konstruksi di Sri Lanka. Situs kuburan diduga merupakan bekas zona perang.

Sebagaimana diketahui bahwa wilayah Mannar di Sri Lanka adalah tempat pertempuran sengit antara pemerintah dan Tamil Tigers. Kedua entitas saling menyerang pada perang saudara sejak 1972 dan berakhir pada 1990an.

Baik pasukan militer maupun pemberontak Tamil Tigers, dituduh menargetkan warga sipil.

Sejak 2013 OMP mengemban misi untuk menyingkap misteri hilangnya 19.000 orang termasuk 5.000 personil keamanan sejak konflik berkecamuk.

Selain untuk mengidentifikasi korban yang telah dimakamkan, OMP juga berharap hasil analisis laboratorium AS akan menyingkap misteri yang belum terkuak terkait perang saudara.

Dalam sebuah pernyataan, OMP berharap hasil analisis dapat diterima pada akhir Maret tahun ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya