Liputan6.com, Caracas - Pemerintah Venezuela telah mengatakan kepada pekerja dan pelajar untuk tinggal di rumah, karena negara itu menghadapi hari kedua tanpa listrik.
BBC yang dikutip Rabu (27/3/2019) melaporkan, sejumlah fasilitas publik seperti rumah sakit, transportasi umum, air dan layanan lainnya kali ini ikut terdampak pemadaman listrik Venezuela terkini.
Ibu kota Caracas, pertama kali terputus aliran listrik pada Senin 25 Maret. Daya dipulihkan empat jam kemudian, sebelum pemadaman kedua terjadi.
Advertisement
Pemadaman listrik nasional selama beberapa hari awal bulan ini mendorong penjarahan dan keputus-asaan di beberapa bagian negara itu. Pemerintahan Presiden Nicolás Maduro menyalahkan "serangan" oposisi, yang dipimpin oleh Juan Guaido.
Sementara pihak oposisi mengklaim dua dekade kurangnya investasi dan korupsi oleh pemerintah sosialis sebagai penyebab pemadaman listrik.
"Tidak ada yang bekerja," ujar Yendresca Munoz, seorang analis bank berusia 34 tahun yang tinggal di Caracas. "Selama hari-hari gelap, kamu tidak bisa melakukan apa-apa sama sekali. Tidak ada internet, tidak ada akses ke uang tunai."
Kota-kota besar lainnya, termasuk Barquisimeto, Maracaibo di barat Venezuela, juga dilaporkan terkena dampaknya.
Di Twitter, Guaido mengatakan: "Ketika orang-orang kita membutuhkan kepastian di tengah-tengah pemadaman listrik yang tidak menentu, bagaimana mereka bisa terus mengulangi alasan 'perang listrik' dan sabotase?"
Sejak Januari 2019, pemimpin oposisi mulai berebut kekuasaan dengan pemerintah Maduro, yang bergulat dengan krisis ekonomi yang parah.
Pekan lalu, kepala staf Guaido ditangkap atas tuduhan terorisme dalam eskalasi lain dari krisis politik.
Saksikan juga video terkait Venezuela berikut ini:
Kronologi Terputusnya Aliran Listrik
Listrik pertama kali mati di Caracas sekitar pada hari Senin pukul 13.20, menyebabkan kekacauan dalam sistem transportasi umum kota ketika metro ditutup dan ribuan orang harus pulang dengan berjalan kaki atau dengan bus.
"Listrik dipulihkan sekitar empat jam kemudian tetapi diputus lagi pada pukul 21.50," kata Menteri Informasi Jorge Rodríguez seperti dikutip oleh kantor berita Efe.
Dia juga telah mengumumkan kronologinya pemadaman listrik di TV pemerintah dengan alasan sabotase oposisi bukannya kurangnya pemeliharaan. Ia mengatakan para peretas telah menyerang komputer di bendungan pembangkit listrik tenaga air utama negara itu.
Menteri menegaskan bahwa pemadaman listrik pertama telah diperbaiki dengan cepat. Namun pemadaman kedua, dayanya masih belum dipulihkan.
Karena masalah dengan catu daya, pemirsa TV hanya bisa melihat gambar yang kacau ketika Rodríguez mengudara, kata seorang koresponden surat kabar Guardian Inggris tweeted dari Caracas.
Sementara itu, Menteri Energi dan Pertambangan Brasil Bento Albuquerque mengatakan bahwa sejak 7 Maret, Venezuela telah gagal memenuhi kontraknya untuk memasok listrik ke negara bagian Roraima di Brasil utara.
Dia mengatakan Brasil sedang bekerja untuk mulai membangun saluran transmisi untuk menghubungkan Roraima ke seluruh jaringan listrik Brasil pada paruh kedua tahun untuk penyelesaian pada tahun 2021, sehingga tidak bergantung pada Venezuela.
Dia juga menambahkan bahwa Brasil juga akan mencari kontrak publik untuk energi terbarukan, seperti angin dan matahari, sebagai alternatif lain untuk pasokan listrik Venezuela.
Advertisement