Sekjen PBB Kutuk Aksi Penembakan di Gereja Burkina Faso

Dalam pernyataan resmi yang diunggah di situs resmi PBB, Antonio Guterres menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam terhadap korban dan keluarga di Burkina Faso.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Mei 2019, 06:16 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2019, 06:16 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara di hadapan DK PBB (AP)
Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara di hadapan DK PBB (AP)

Liputan6.com, Dablo - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres mengutuk serangan yang terjadi di gereja Katolik di Burkina Faso pada Minggu 12 Mei 2019 pagi.

Dalam pernyataan resmi yang diunggah di situs resmi PBB, Antonio Guterres menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam terhadap korban dan keluarga.

Menurut Antonio Guterres, seharusnya kesucian selalu ada di tempat ibadah dan berharap para pelaku kejahatan segera diadili.

Sekjen PBB itu juga menyampaikan solidaritas dari Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada pemerintah dan masyarakat di Burkina Faso.

Ia meminta agar seluruh masyarakat di Burkina Faso berdiri bersama dan kuat dalam menghadapi musibah.

Ia juga meminta agar seluruh komunitas yang ada di negara tersebut tidak menyerah pada upaya yang bertujuan untuk menyebabkan perselisihan.

Sekitar enam orang dilaporkan tewas dalam penembakan tersebut. Menurut laporan dari petugas kepolisian, jumlah pria bersenjata itu mencapai 20 hingga 30 orang.

Setelah melakukan serangan brutal, mereka lalu membakar gereja. Wali Kota Dablo di utara Burkina Faso, Ousmane Zongo mengatakan, warga yang sedang melakukan ibadah di gereja tersebut seketika panik dan meninggalkan tempat ibadah.

"Orang-orang bersenjata masuk ke gereja Katolik ... Mereka mulai menembak ketika jemaat berusaha melarikan diri," ujar Zongo.

Laporan Saksi Mata

Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Sementara itu, seorang saksi mata lain mengatakan, usai melakukan penembakan para pelaku langsung membakar gereja.

"Ada kira-kira puluhan orang yang mengendarai sepeda motor," kata saksi mata.

"Mereka memerintahkan semua jemaat untuk tiarap di lantai dan membunuh enam orang sebelum membakar gereja," tambahnya.

Para penyerang itu juga membakar toko-toko yang terletak dekat gereja sebelum meninggalkan tempat itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya