Bak Masuk Mesin Waktu, Coba Jelajahi 6 Tempat Ini di Google Street View

6 tempat menakjubkan untuk dikunjungi dengan Google Street View. Berani coba?

oleh Afra Augesti diperbarui 19 Mei 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2019, 21:00 WIB
Google menyajikan keindahan panorama Danau Toba melalui fitur Street View
Google menyajikan keindahan panorama Danau Toba melalui fitur Street View. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang tidak memiliki cukup uang atau stamina fisik yang prima untuk menjelajah tempat-tempat terindah di dunia, ada alternatif unik untuk melakukannya: Google Street View.

Aplikasi milik Google ini adalah salah satu alat yang tersedia untuk umum, bisa diunduh gratis, yang mampu menghadirkan pemandangan indah ke hadapan mata Anda hanya dengan sentuhan jari.

Google Street View baru-baru ini menangkap ribuan panorama menakjubkan dari Gunung Fuji, gunung tertinggi di Jepang. Selain itu, mesin ini sudah menelusuri banyak lokasi lain, termasuk Antartika, Gunung Everest, dan Great Barrier Reef di Australia.

Berikut 6 tempat yang bisa Anda sambangi lewat Google Street View, seperti dikutip dari Live Science, Minggu (19/5/2019). Rasakan sensasinya dan bersenang-senanglah.

1. Hutan Hujan Amazon

Hutan Hujan Amazon
Hutan Hujan Amazon. (Google Street View)

Amazon adalah wilayah sungai terbesar di dunia, dengan hutan hujannya yang terkenal karena berisi jutaan spesies, sehingga para ahli biologi terus-menerus menemukan spesies baru di sana. Namun pohon dan makhluk hidup lainnnya terancam oleh aktivitas manusia yang merugikan, terutama deforestasi.

Alih-alih mendapat pemandangan jalan, pengembara virtual hutan hujan Amazon di Brasil akan menemukan diri mereka berada di jalur setapak hutan. Dalam kemitraan dengan Sustainable Amazon Foundation, Google mengambil gambar dari wilayah tersebut untuk menyoroti lingkungan dan juga penduduk asli yang tinggal di sana.

Tim Google menggunakan sepeda dan perahu untuk mengambil foto-foto itu, dan bahkan meminta beberapa penduduk setempat untuk mengendarai becak yang memiliki kamera.

2. Gunung Everest

Gunung Everest
Gunung Everest. (Google Street View)

Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia, dengan tinggi mencapai 29.035 kaki (8.850 meter) di atas permukaaan laut (mdpl) yang berada di perbatasan Nepal dan Tibet.

Tim pendaki yang pertama kali dikonfirmasi mencapai puncaknya adalah Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay, yang berhasil pada tahun 1953. Enam dekade kemudian, pendakian ke puncak tidak hanya berisiko, tetapi juga dipenuhi oleh ribuan orang yang mengerumuni jalan setapak menuju puncak Himalaya.

Gambar di Google Street View menunjukkan base camp Everest yang diambil dari kamera ringan dan tripod yang dilengkapi dengan lensa mata ikan.

"Regu dari Google yang naik ke kamp pada ketinggian 18.192 kaki (5.545 meter) memiliki risiko sendiri, termasuk gempa bumi, tanah longsor dan banjir bandang," tulis Sara Pelosi, seorang manajer di perusahaan tersebut, pada tahun 2011.

Mereka membutuhkan waktu 12 hari untuk sampai ke base camp, melawan penyakit ketinggian saat mereka mendaki lebih dari 70 mil (113 kilometer).

3. Great Barrier Reef

Great Barrier Reef
Great Barrier Reef Australia. (Google Street View)

The Great Barrier Reef adalah sekelompok terumbu karang yang ada di lepas pantai Australia, yang merupakan struktur hidup terbesar di Bumi. Dengan luas 135.000 mil persegi (350.000 km persegi) dan lebih dari 2.000 terumbu untuk dijelajahi, tim Google memiliki banyak pilihan ketika hendak memutuskan untuk mengambil gambar.

Pada 2012, Google meluncurkan pandangan 360 derajat dari bawah air, yang memperlihatkan beberapa dari banyak terumbu karang. Foto-foto itu diambil dalam kaitannya dengan Catlin Seaview Survey, yang menggunakan kamera bawah air yang dirancang khusus untuk mengambil gambar.

Foto-foto terumbu hanyalah salah satu dari beberapa set terumbu bawah laut yang dirilis Google secara bersamaan, dengan lokasi lain seperti di Filipina dan Hawaii.

4. Antarktika

Antarktika
Antarktika. (Google Street View)

Antarktika masih menjadi tempat yang sulit dipahami oleh para peneliti. Untuk mencapainya, mereka membutuhkan ongkos tak sedikit. Namun, lokasinya yang jauh membuat Antarktika menjadi lokasi yang bagus untuk studi lingkungan atau untuk melihat bintang-bintang di langit yang tidak ternoda oleh polusi cahaya.

Tim Google pernah masuk ke dalam beberapa bangunan bersejarah yang signifikan di daerah penuh es itu, termasuk gubuk penjelajah Ernest Shackleton dan beberapa struktur lain yang digunakan untuk ekspedisi kutub awal pada tahun 1900-an.

Juga terlihat adalah teleskop Kutub Selatan, Ceremonial South Pole (lengkap dengan bendera internasional) dan Cape Royds Adélie Penguin Rookery --penangkaran penguin.

Gambar di atas berasal dari kamera tripod, menggunakan lensa mata ikan. Peserta yang ikut serta dalam misi ini adalah Polar Geospatial Center dari University of Minnesota dan New Zealand Antarctic Heritage Trust.

5. Grand Canyon

Taman Nasional Grand Canyon
Taman Nasional Grand Canyon (iStockphoto)

Grand Canyon adalah objek wisata populer di Arizona. Namun, medan terjal di sana mungkin mendorong beberapa wisatawan untuk menjauh dari situs ini.

"Berjalan-jalanlah menyusuri gang sempit dan jalur terbuka Grand Canyon: mendaki Bright Angel Trail yang terkenal, memandangi Sungai Colorado, dan menjelajahi pemandangan indah dalam pandangan 360 derajat," tulis Google di blognya pada 2013.

Untuk mengambil gambar, tim Google memakai ransel 40-lb (18 kilogram) yang membawa sistem kamera 15-lensa yang dapat mengambil foto saat mendaki. Google menempatkan lebih dari 9.500 panorama area Grand Canyon di Google Maps.

6. Shark Bay

Sebanyak 70 ekor hiu harimau memangsa paus balin di Shark Bay, Australia
Sebanyak 70 ekor hiu harimau memangsa paus balin di Shark Bay, Australia (Eco Abrolhos).

Shark Bay di Australia Barat, seperti namanya, dipenuhi dengan kawanan hiu. Pantai ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 karena tiga alasan, kelompok PBB mengatakan: ada padang rumput laut yang sangat luas, sapi laut yang berkeliaran di wilayah itu, dan stromatolit (ganggang yang sangat tua yang menghasilkan endapan berbentuk kubah).

Shark Bay memiliki lima dari 26 mamalia Australia yang terancam punah, menurut pemerintah setempat. Zona ini juga punya 35 persen spesies burung Australia.

Selain pentingnya ekologis di sana, Shark Bay juga penting secara historis. Ini adalah tempat di mana orang Eropa pertama kali tercatat memasuki Australia Barat pada 1600-an. Teluk itu sendiri dinamai oleh seorang bajak laut, William Dampier, pada 1699.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya