Program Baru Google Tulip Bikin Manusia Bisa Bicara dengan Tanaman, tapi...

Google Tulip adalah sebuah terobosan terbaru yang memungkinkan manusia berbincang dengan tanaman. Apakah ini April Mop?

oleh Siti Khotimah diperbarui 05 Apr 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2019, 20:40 WIB
Ilustrasi Internet (iStockphoto via Google Images)
Ilustrasi Internet (iStockphoto via Google Images)

Liputan6.com, New York - Baru-baru ini publik internasional digemparkan dengan terobosan terbaru Google sehubungan dengan berkembangnya kecerdasan buatan. Pada 1 April 2019 lalu, program bernama Google Tulip diluncurkan yang memungkinkan pengguna dapat berbicara dengan tanaman mereka, terlebih tulip.

Mengutip laman Voicebot.ai pada Jumat (5/4/2019), program dikembangkan oleh para insiyur dari Wageningen University & Research, Belanda selama dua tahun. Inovasi mereka diklaim dapat menerjemahkan sinyal tulip yang disebut Tulipish menjadi bahasa manusia.

Cara kerjanya sederhana. Tulipish, bahasa Tulip, telah dimasukkan dalam Google Assistant. Sehingga, pengguna hanya butuh membuka halaman Google dan mengatakan: "Okay Google, talk to my Tulip."

Google mengaku telah mengobservasi tulip dan menemukan bahwa tanaman itu berkomunikasi, baik dengan sesamanya maupun dengan manusia.

Perusahaan teknologi raksasa itu melanjutkan, tulip sering meminta air dan cahaya matahari. Sayangnya, manusia tidak mendengar karena ketidakmampuan memahami bahasa tumbuhan.

Belakangan diketahui bahwa program itu merupakan fiktif belaka untuk merayakan April Mop.

Terbongkarnya lelucon, salah satunya berangkat dari kecurigaan terhadap kalimat Google, bahwa programnya hanya dapat digunakan pada 1 April 2019. Selain itu, berbagai klaim yang diberikuan juga tidak masuk akal.

 

Simak pula video pilihan berikut: 

One Plus Juga Rayakan April Mop

Tabrakan mobil
Ilustrasi tabrakan mobil. (Sumber Pixabay)

Tidak hanya Google, OnePlus pembuat telepon Cina juga turut merayakan Hari April Mop.

Pada 29 Maret, OnePlus mengumumkan sedang mengerjakan mobil listrik yang dinamakan Warp Car. Dikatakan mobil bisa bepergian sepanjang hari hanya dengan pengisian daya selama 20 menit. 

OnePlus menambahkan bahwa mobil tidak memiliki lampu internal atau eksternal. Sebagai gantinya, pengguna akan menyalakan senter ponsel mereka dan meletakkannya di dalam dudukan telepon, di mana beberapa terowongan dan cermin akan memantulkan cahaya di dalam dan di luar kendaraan.

Adapun pengemudi diklaim dapat diganti dengan ponsel pintar. Tidak berhenti di sana, pada setir juga memiliki tombol yang memungkinkan pengemudi untuk mengambil foto narsis saat perjalanan.

OnePlus tidak merilis gambar penuh mobil, hanya gambar hitam, seperti siluet mobil. Beberapa pembaca menyadari itu adalah lelucon setelah OnePlus merekomendasikan bahwa mobil hanya digunakan oleh orang-orang antara 168 sentimeter (5'6 ″) dan tinggi 173 sentimeter (5'8 ″). Dikatakan keterbatasan itu disebabkan oleh "posisi pedal."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya