Kisah Bocah Telepon Layanan Darurat Minta Bantu Kerjakan PR Matematika

Anak berusia 10 tahun di Wisconsin menelepon 911 untuk meminta bantuan mengerjakan pekerjaan rumah matematika. Begini cerita selengkapnya:

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 24 Nov 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2024, 18:35 WIB
Ilustrasi telepon, nomor kontak
Ilustrasi telepon, nomor kontak. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Wisconsin - Ada-ada saja kisah yang satu ini. Seorang anak nekat menghubungi layanan darurat 911 untuk meminta bantuan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) miliknya.

Begini ceritanya. Seorang deputi sheriff Wisconsin, AS datang untuk "menyelamatkan" seorang anak berusia 10 tahun yang menelepon 911 untuk meminta bantuan mengerjakan PR matematika.

Kantor Sheriff Shawano County mengatakan di media sosial bahwa seorang operator menjawab panggilan 911 "dari seorang anak berusia 10 tahun yang menelepon bahwa ia butuh bantuan mengerjakan pekerjaan rumah matematika."

"Ia menyatakan keluarganya juga tidak pandai matematika dan ia butuh bantuan," kata unggahan Sheriff Shawano County seperti dikutip dari situs UPI.com, Minggu (24/11/2024).

Sheriff George Lenzner mengatakan operator Kim Krause menjelaskan kepada penelepon muda itu bahwa 911 bukanlah nomor yang tepat untuk menelepon untuk meminta bantuan mengerjakan pekerjaan rumah, tetapi ia juga menawarkan bantuannya.

"Ia punya waktu, jadi ia berkata, 'Bisakah saya membantu Anda dengan masalah itu?' Dan, anak itu memberikan soal desimal yang panjang yang ternyata tidak dapat dibantu si operator, jadi si operator memberi tahu, 'Baiklah, coba saya lihat apakah ada petugas polisi di dekat tempat tinggalmu'," kata Lenzner kepada Good Morning America.

Wakil Sheriff Chase Mason berada di area tersebut dan setuju untuk memeriksa soal matematika tersebut.

"Secara pribadi, saya juga tidak terlalu ahli dalam matematika, tetapi meskipun demikian, saya menanggapi untuk membantu," tulis Mason dalam laporannya tentang insiden tersebut.

Mason, yang memiliki anak tiri seusia dengan si penelepon, duduk bersama anak itu dan dapat "menyelesaikan soal matematika terkait desimal," kata unggahan Facebook tersebut.

"Si penelepon muda kami diberi kartu nama dan diberi tahu bahwa kami selalu siap membantu, kecuali lain kali dia mungkin harus menggunakan saluran telepon non-darurat jika situasinya tidak mengancam jiwa."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya