Liputan6.com, Moskow - Wanita-wanita bangsawan Mesir yang hidup pada 3.000 tahun lalu, diduga memproduksi balsem khusus yang diaplikasikan pada rambut mereka, sehingga makhkota kepala mereka tetap halus dan utuh meski sudah dimumikan.
Para ilmuwan di Kurchatov Institute, Moskow (Rusia), kini sedang meneliti rahasia di balik perawatan rambut ikal dua perempuan tersebut --yang sudah jadi mumi.
Baca Juga
Dalam riset ini, ahli mengklaim telah menemukan bukti bahan khusus untuk melestarikan rambut wanita-wanita dari golongan bangsawan itu, yakni kombinasi lemak sapi, minyak jarak, lilin lebah (beeswax), getah pinus dan setetes minyak pistachio aromatik sebagai tambahan opsional.
Advertisement
Para peneliti Rusia percaya, jasad-jasad mereka dirawat dengan dua ramuan pembalseman, satu untuk mengawetkan rambut dan satu untuk mengawetkan tubuh.
Teori ini, menurut para periset, terbukti benar dan mumi-mumi itu diduga diawetkan pada milenium pertama Sebelum Masehi (SM).
"Kami melakukan penelitian pada tiga mumi wanita Mesir kuno," kata Dr Viktor Pozhidayev, seorang peneliti senior di departemen bioteknologi dan bio-energi Institute Moskow, seperti dikutip dari Daily Mail, pada Rabu (10/7/2019).
"Kami berpendapat bahwa komposisi pembalseman khusus digunakan untuk pemumian mereka, dan memutuskan untuk mencari tahu resep aslinya," imbuh Pozhidayev.
Spektrometri massa digunakan untuk mendeteksi bahan organik yang digunakan dalam campuran pembalseman pada rambut mumi dua wanita dan satu pria.
Untuk mengidentifikasi bahan balsem dengan tepat, yang telah terdegradasi selama ribuan tahun, para peneliti mencatat spektrum inframerah "sebelum dan setelah" perawatan. Hasil analisis menunjukkan adanya lemak sapi, minyak jarak, dan lilin lebah.
Penelitian lebih lanjut mengidentifikasi asam abietic dan dehydroabietic, yaitu asam yang paling terkenal dalam resin pohon pinus, yang menunjukkan khasiatnya dalam komposisi pembalseman.
Selain itu, dua dari tiga mumi pun terdetiksi diolesi minyak pistachio yang harum di rambut mereka.
Â
Tubuh Tak Utuh
Penemuan ini adalah bagian dari penelitian ekstensif pada koleksi mumi yang diadakan di Pushkin State Museum of Fine Arts di Moskow.
Teknologi modern seperti Positron Emission Tomography (PET) dan computer tomography yang digunakan oleh para peneliti, memungkinkan mereka untuk 'membuka' mumi kuno tanpa membobol peti mereka.
Mumi yang menjalani analisis ini, ditemukan tidak memiliki kaki. Diduga kuat kaki mumi ini dipotong. Belum ada teori yang menjelaskan mengapa kaki itu 'putus', menurut peneliti.
Sergey Kartashov dari Kurchatov Institute, mengatakan: "Di layar komputer, kita dapat melihat bahwa beberapa bagian tubuh dipenuhi dengan benda-benda yang ikut dimakamkan selama proses mumifikasi, seperti gulungan kain dan mungkin beberapa aksesoris ritual. Tapi kedua kaki mumi hilang."
Studi tentang rahasia campuran pembalseman diterbitkan dalam Journal of Analytical Chemistry.
Â
Â
Â
Advertisement