Liputan6.com, California - Sebuah asteroid kecil melesat mendekati Bumi dengan kecepatan 14,9 kilometer per jam, tetapi NASA mengaku tidak tahu batu angkasa luar itu akan sampai di Bumi.
Asteroid yang dikenal sebagai 2019 MO tersebut punya lebar tiga meter dan meledak ketika menghantam atmosfer Bumi pada 22 Juli di atas Laut Karibia.
Namun, cara 2019 MO mendekati Bumi secara mendadak, menegaskan kembali bahwa para astronom dan badan antariksa dunia perlu lebih hati-hati ketika 'mengintai' langit.
Advertisement
Baca Juga
Mengetahui kejadian itu, NASA mengatakan: "Ketika pertama kali terlihat, 2019 MO berjarak sekitar 310.000 mil (500.000 kilometer) dari Bumi, lebih jauh dari orbit Bulan kita."
"Ini kira-kira sama dengan menemukan sesuatu seukuran nyamuk dari jarak 310 mil (500 kilometer)," imbuh NASA, seperti dikutip dari Express.co.uk, Jumat (6/9/2019).
Davide Farnocchia, seorang ilmuwan di Center for Near Earth Object milik NASA, menjelaskan bahwa ukuran asteroid 2019 MO jauh lebih kecil dari apa yang dilacak oleh timnya di NASA
"Mereka (asteroid) sangat kecil, sehingga tidak akan selamat ketika melewati atmosfer Bumi atau menyebabkan kerusakan di planet ini," ujar Farnocchia.
Saat berada dekat Bumi, NASA mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa menentukan ke mana asteroid itu sedang menuju.
"Batu tersebut hanya terlihat empat kali dalam waktu kurang dari setengah jam. Kami tidak punya cukup informasi untuk menentukan dari mana benda itu berasal atau tepatnya ke mana benda itu menuju," NASA menyampaikan dalam sebuah rilis.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Asteroid Lain
Sementara itu pada 25 Juli, sebuah asteroid besar yang kira-kira seukuran lapangan sepak bola, dilaporkan melintasi Bumi dan para ilmuwan tidak menyadari itu akan datang.
Asteroid yang dimaksud dikenal sebagai "2019 OK" dan ketika pertama kali ditemukan, asteroid tersebut tidak digolongkan sebagai objek dekat Bumi (NEO).
Namun, European Space Agency (ESA) mengkonfirmasi, para ilmuwan melihat asteroid itu ada di dekat Bumi hanya beberapa hari sebelum melesat melewati Bumi pada jarak 65.000 kilometer -- seperlima jarak Bumi ke Bulan.
"Asteroid selebar 100 meter yang dijuluki '2019 OK' terdeteksi dalam beberapa hari sebelum ia melewati Bumi, meskipun catatan arsip dari survei langit menunjukkan bahwa asteroid itu sebelumnya telah diamati, tetapi tidak diakui sebagai NEO," tulis ESA dalam sebuah pernyataan.
Sayangnya, tidak ada satu pun alasan yang jelas mengapa asteroid ini tiba-tiba sudah masuk ke Bumi, selain dari gerakannya yang lambat di langit sebelum mendekat.
Selain itu, asteroid 2019 OK juga melaju dalam orbit yang sangat elips, membawanya dari dalam orbit Venus hingga melampaui Mars.
Advertisement