Perjuangan Keras Taiwan Tembus PBB Demi Gabung WHO dan ICAO

Menurut Kepala Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) John C. Chen, Taiwan yang ingin bergabung dengan International Civil Aviation Organization (ICAO) sudah bagus dalam penerbangan. Tapi...

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Okt 2019, 12:58 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2019, 12:58 WIB
Kepala Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) John C. Chen. (Liputan6.com)
Kepala Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) John C. Chen. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Taiwan tengah menggalang dukungan agar bisa menjadi bagian dari International Civil Aviation Organization (ICAO) atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional. Langkah itu dilakukan demi memastikan keamanan penerbangan penumpang dan peredaran barang kargo.

Menteri Perhubungan dan Komunikasi Taiwan, Lin Chia-lung, pun menulis artikel yang menyerukan semua negara di dunia untuk mendukung partisipasi Taiwan untuk bergabung ke organisasi di bawah naungan PBB itu. Sebab sudah berkali-kali upaya Taiwan dijegal Beijing yang menyampaikan keberatannya langsung ke PBB.

Artikel itu berkenaan dengan perayaan peringatan berdirinya ICAO ke-75 tahun 2019, dan Sidang Majelis ICAO ke-40 yang akan diadakan pada 24 September di Kanada.

Lebih jauh, Kepala Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) John C. Chen mengatakan bahwa Taiwan berupaya keras untuk bisa menjadi badian dari ICAO.

"Kami diundang ICAO beberapa tahun lalu. Tapi sejak 2016 tidak lagi, karena kami disebut bukan Negara berdaulat," kata Kepala Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) John C. Chen dalam wawancara khusus Liputan6.com dalam program The Ambassador.

"Taiwan adalah regional hub penerbangangan. Banyak penerbangan antara Taiwan dan Negara di dunia. Di Taiwan sendiri lebih dari 300 maskapai ke seluruh dunia," jelas dia.

Menurut John C. Chen, Taiwan sejatinya sudah bagus dalam hal penerbangan. Tapi tak ada penyempurnaan. "Untuk itu kami ingin mendapatkan pengakuan dari ICAO. Menjadi anggotanya."

"Tapi kami tak bisa mendapat akses. Terkadang berdampak pada operasional penerbangan Taiwan," papar dia.

Sebelumnya, upaya Taiwan untuk bergabung di WHO juga tak berjalan mulus.

"Profesionalisme, level medis, terbaik ke dua di dunia, Taiwan lebih baik dari China, tapi kami dijegal mendapatkan manfaat dari itu sebagai anggota WHO," jelas dia.

Selain itu, John Chen juga bercerita sejauh mana upaya Taiwan untuk menembus PBB dan menjadi bagiannya. Lalu soal demo Hong Kong hingga beasiswa pendidikan dari Negeri Formosa yang salah satunya diraih oleh jurnalis Liputan6.com.

Saksikan selengkapnya dalam wawancara khusus Liputan6.com dengan Kepala Taipei Economic and Trade Office in Indonesia (TETO) John C. Chen dalam video berikut ini:

Saksikan Videonya Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya