Liputan6.com, Jakarta - Scott Morrison selaku Perdana Menteri Australia melakukan perjalanan ke Indonesia untuk hadiri pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI 2019-2024. Selain menghadiri pelantikan tersebut, Morrison dikabarkan akan mendiskusikan perjanjian perdagangan bebas, saat Australia sedang meratifikasi setelah partai buruh menunjukan dukungannya.
Dikutip dari TheGuardian pada Minggu (20/10/2019), Partai Buruh ini akan melakukan dukungan jika daftar konsesi mereka dipenuhi, walau serikat buruhnya menentang perjanjian tersebut.
Ketua Partai Buruh Anthony Albanese mengatakan, dengan Indonesia berada pada jalur untuk menjadi ekonomi terbesar keempat dunia pada tahun 2050, masuk akal bagi Australia untuk berada di pintu depan, mencatat bahwa Morrison berada di Indonesia.
Advertisement
"Itu hal yang baik," kata Albanese.
"Penting bahwa kita memiliki hubungan yang baik dengan tetangga kita di utara di Indonesia. Ada banyak keuntungan ekonomi yang akan kita miliki, seiring dengan pertumbuhan Indonesia, di masa depan. Mereka sedang membangun ibu kota baru, ada peluang besar sebagai hasil dari perjanjian ini, yang akan melihat - di satu sisi 2% barang Indonesia ke Australia, barang dan jasa, menjadi bebas tarif, dan sebagai imbalannya, 25% barang dan jasa Australia masuk ke Indonesia, sebuah pasar yang berkembang, akan bebas tarif," tambahnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Simak Video Pilihan Berikut:
Menekankan Kerja Sama Ekonomi dalam Perdagangan Bebas
PM mengatakan pada pertemuan dewan partai Liberal pada hari Sabtu 19 Oktober 2019 lalu, bahwa ia berharap dapat meyakinkan Joko Widodo bahwa Australia "benar-benar berada di jalur yang benar" dengan meratifikasi perjanjian perdagangan, yang juga diperkirakan akan terus berjalan di Indonesia, setelah terpilihnya kembali Joko Widodo.
PM akan berbicara tentang peluang perdagangan dari kesepakatan yang melibatkan Indonesia dalam acara makan siang barbekyu dengan para pemimpin bisnis dari Asosiasi Pengusaha Indonesia, Dewan Bisnis Indonesia-Australia dan masyarakat setempat, dan pejabat dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Dia juga mencari pertemuan bilateral lainnya selama kunjungan satu hari itu. Para pemimpin atau pejabat senior dari setidaknya 18 negara menghadiri pelantikan tersebut. Ini termasuk para pemimpin Malaysia, Singapura, Brunei, Vietnam, Myanmar dan Filipina, dan wakil perdana menteri China.
Reporter: Windy Febriana
Advertisement