Liputan6.com, Wellington - Gunung berapi di White Island baru saja meletus, Senin 9 Desember, di Selandia Baru. 13 orang diduga meninggal akibat letusan tersebu. 5 di antaranya sudah dipastikan tewas, namun 8 lainnya masih hilang di pulau itu.
Polisi mengatakan total 47 orang sedang berada di pulau itu ketika bencana terjadi pada Senin sore waktu setempat.
Baca Juga
Korban terdiri dari 24 pengunjung asal Australia, 9 orang dari Amerika, 5 warga Selandia Baru, 4 berkebangsaan Jerman. Tiga orang lainnya dari Asia, 2 di antaranya asal China, dan 1 lainnya asal Malaysia.
Advertisement
Dilansir dari BBC, Selasa (10/12/2019), sebanyak 34 orang dinyatakan selamat. Mayoritas dari mereka kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban yang Teridentifikasi
Laporan BBC menyebut, ada beberapa korban yang sudah diidentifikasi.
Korban pertama yang sudah diidentifikasi adalah pemandu wisata Hayden Marshall-Inman, warga lokal terdekat Whakatane, yang menurut media Selandia Baru telah disebutkan namanya oleh saudaranya di media sosial Facebook.
Pemandu wisata lainnya dari Selandia Baru, yakni Tipene Maangi (24), termasuk di antara korban hilang. Keluarganya mengatakan kepada media bahwa Tipene Maangi dipanggil untuk bekerja saat masa libur.
"Ada pula dua wanita Inggris termasuk di antara mereka yang menerima perawatan," kata Komisaris Tinggi Inggris untuk Selandia Baru, Laura Clarke.
Advertisement
Tak Ada Tanda Kehidupan
PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di White Island setelah letusan gunung berapi di salah satu tempat wisata ternama tersebut.
Dia mengatakan fokusnya sekarang adalah pemulihan serta mengembalikan orang-orang setelah pulau itu aman.
Melihat banyak warganya yang sedang berada di sana ketika kejadian berlangsung, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan ia "takut" tiga dari lima yang tewas adalah warga Australia.
Morrison mengatakan bahwa 24 warga Australia berada di atas kapal pesiar yang menjelajahi pulau di Teluk Plenty ketika gunung berapi meletus. Dari mereka, 13 orang telah dirawat di rumah sakit dan 11 orang tidak ditemukan.
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea