Liputan6.com, Wellington - PM Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di White Island setelah letusan gunung berapi di salah satu tempat wisata ternama tersebut.
Dia mengatakan fokusnya sekarang adalah pemulihan serta mengembalikan orang-orang setelah pulau itu aman.
Baca Juga
Sementara itu, jumlah korban dilaporkan terus bertambah. Saat ini 13 orang diperkirakan telah meninggal, lima dari mereka dipastikan tewas dan delapan lainnya masih hilang di pulau itu.
Advertisement
Dilansir dari BBC, Selasa (10/12/2019), sebanyak 34 orang selamat. Mayoritas dari mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Tidak Ada Tanda Kehidupan
Gunung berapi meletus pada Senin 9 Desember waktu setempat, ketika turis mengunjungi White Island.
Menurut kepolisian setempat, mereka yang terdampak letusan gunung berapi adalah warga negara Selandia Baru, Australia, China, Malaysia, AS, dan Inggris.
"Kepada mereka yang kehilangan keluarga dan teman, kami juga merasakan kesedihan Anda saat ini," kata PM Selandia Baru Jacinda Ardern seperti dikutip dari BBC.
Dia mengatakan penerbangan pengintaian pada hari itu tidak menemukan ada tanda-tanda kehidupan di pulau yang terdampak letusan gunung berapi.
"Pilot helikopter, seperti yang saya mengerti, secara fisik bergerak di sekitar pulau daripada hanya survei udara dan melakukannya untuk beberapa waktu dan membawa kembali laporan itu yang sayangnya tidak ada tanda-tanda kehidupan."
Wakil komisaris polisi John Tims mengatakan polisi akan memulai penyelidikan kriminal atas "kematian dan cedera" di White Island.
"Ini adalah tragedi yang mengerikan, saat kepolosan dan kegembiraan yang besar terputus oleh kengerian letusan itu," kata PM Australia Scott Morrison kepada wartawan di Sydney.
Sementara PM Ardern mengakui tingginya jumlah korban Australia.
Advertisement
Siapa Yang Ada di Pulau Itu?
Pengunjung dari Inggris, Australia, AS, China dan Malaysia termasuk di antara yang hilang dan terluka, menurut Ardern.
Polisi mengatakan total 47 orang telah berada di pulau itu ketika bencana terjadi pada Senin sore waktu setempat.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan ia "takut" tiga dari lima korban tewas adalah warga Australia.
Morrison mengatakan bahwa 24 warga Australia berada di atas kapal pesiar yang menjelajahi pulau di Teluk Plenty ketika gunung berapi meletus. Dari mereka, 13 orang telah dirawat di rumah sakit dan 11 orang tidak ditemukan, katanya.
Â
Â
Reporter: Deslita Krissanta Sibuea