Isi Mimpi Ungkap Rahasia Terbesar Kita? Ini Faktanya

Banyak orang kerap berpikir bahwa mimpi merupakan kenyataan yang ada di alam bawah sadar kita. Bagaimana faktanya?

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Jan 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi/copyrightshutterstock/GP Studio
tidur nyenyang di malam hari

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi dapat memberikan wawasan yang bermanfaat tentang kehidupan seseorang, tetapi terlepas dari apa yang banyak orang yakini dan mitos yang berkembang di masyarakat, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mimpi dapat mengungkapkan pekerjaan batin.

"Benar-benar tidak ada penelitian yang mendukung sudut pandang itu," kata Deirdre Barrett, seorang psikolog dan peneliti mimpi di Harvard Medical School. Mimpi tidak mengandung simbol. Tidak ada kamus atau penerjemah mimpi yang bisa memberi tahu Anda apa arti mimpi yang sesungguhnya," katanya.

Manusia telah lama mencari makna dalam mimpi. Mesopotamia kuno dan Mesir melihat mimpi sebagai pesan dari para dewa. Orang Yunani dan Romawi menggunakannya untuk memprediksi masa depan, seperti dikutip dari Live Science, Senin (20/1/2020).

Tetapi keyakinan bahwa simbol-simbol dalam mimpi mengandung kebenaran rahasia tentang diri kita berasal dari psikolog abad ke-19 Sigmund Freud. Dia mengusulkan bahwa mimpi berfungsi sebagai semacam pemenuhan keinginan, mengungkapkan keinginan kita yang sangat tertekan.

Sejak Freud, ilmu tentang mimpi telah berkembang - dan itu menunjukkan kenyataan yang sedikit lebih realistis daripada yang diusulkan Freud. Mimpi sesungguhnya tidak imajinatif atau fantastik. Bahkan, bermimpi sesungguhnya lebih seperti pemikiran di siang hari daripada sesuatu yang tidak realistis.

Tapi itu tidak berarti mimpi tidak ada artinya.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika kita sedang bermimpi, kita benar-benar hanya memproses minat, ingatan, dan kekhawatiran yang sama yang biasanya terpikirkan pada siang hari.

"Kami memiliki angan-angan, kami memikirkan ancaman dan ketakutan, kami memikirkan kehidupan sosial kami dan orang-orang yang kami cintai," kata Barrett kepada Live Science.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Makna Mimpi Sebenarnya

Mimpi
Ilustrasi mimpi buruk saat tidur (iStockphoto/demaerre)

Mimpi memiliki makna psikologis sebagai perpanjangan dari pikiran dan kekhawatiran kita saat bangun, jelas G. William Domhoff, seorang peneliti mimpi di Universitas California, Santa Cruz, dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam The Scientific Review of Mental Health Practice.

Penelitian itu menunjukkan bahwa mimpi lebih sering merupakan narasi masuk akal dari kehidupan kita sehari-hari daripada salah satu adegan dalam film. 

Meskipun mimpi lebih mirip dengan pikiran terjaga daripada yang kita duga, otak kita berfungsi sangat berbeda saat kita tidur.

"Pikiran kita hanya beroperasi dalam keadaan kimia biokimia yang sangat berbeda," kata Barrett. Itu berarti bahwa selama tidur, campuran bahan kimia dalam otak kita berubah. Beberapa bagian otak kita menjadi kurang aktif; yang lain menjadi jauh lebih aktif. Sebagai contoh, korteks visual sekunder - bagian otak kita yang membentuk gambar - menjadi jauh lebih aktif, membantu kita menghasilkan gambar yang jelas yang kita "lihat" selama tidur. Sementara itu, korteks prefrontal, yang biasanya menyaring pikiran kita, menjadi rusak.

Beberapa psikolog melihatnya sebagai alat yang berharga. Sementara psikolog dan psikoanalis Karl Stukenberg dari Xavier University di Cincinnati skeptis bahwa mimpi mengandung simbol yang secara intrinsik bermakna atau menyalurkan hasrat yang tertahan, ia menggunakan interpretasi mimpi dengan siswa dan pasiennya.

"Dialog muncul antara bagian-bagian pikiran yang berfungsi dalam arti yang lebih simbolis dan bagian-bagian pikiran yang berfungsi dalam arti logis," katanya.

Tidak ada formula pasti untuk menafsirkan mimpi, kata Barrett. Mimpi bukanlah tempat penyimpanan telur Paskah, yang menunggu untuk ditemukan. Tapi justru menawarkan wawasan tentang bagaimana kita memproses dunia selama sekitar tiga atau lebih hidup kita yang kita habiskan untuk tidur.

Dan untuk itu, setidaknya, Freud benar, kata Barrett. "Dia memperkenalkan gagasan bahwa mimpi itu bermakna. Bahwa mimpi itu bisa memberi tahu kita tentang diri kita sendiri," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya