Erupsi Gunung Merapi Jadi Sorotan Dunia

Bagaimana dunia menyorot erupsi gunung merapi yang terjadi Selasa 3 Maret 2020?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Mar 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 07:30 WIB
Merapi Erupsi, Kota Solo Diselimuti Abu
Warga mengenakan masker berjalan setelah letusan Gunung Merapi di Solo (3/3/2020). Hujan abu yang melanda kota Solo membuat Bandara Internasional Adi Soemarmo ditutup. (AFP Photo/Dika)

Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Merapi terjadi pada Selasa, 3 Maret 2020. Akibatnya, sejumlah daerah dilanda hujan abu karena semburan kolom abu hingga 6 kilometer. 

Erupsi Gunung Merapi juga menjadi perhatian negara asing. Sejumlah media negara tetangga dari Jerman dan media Inggris turut menyorotinya, menyebut Gunung Merapi sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia.

Channel News Asia turut menyorot dampak penerbangan dari erupsi Gunung Merapi. Pada artikel berjudul Indonesia's Mount Merapi erupts, triggers aviation alert, CNA memberi kabar kode merah bagi para pilot akibat emisi abu yang signifikan di atmosfer.

Media asal Singapura itu juga memuat detail kronologi waktu erupsi, jarak hujan abu, serta aktivitas warga yang tetap berjalan. 

Sementara media Inggris BBC menampilkan video erupsi Gunung Merapi yang berasal dari otoritas penanganan bencana Sleman. Situs tersebut juga mencatat Bandara Adi Sumarno di Solo tutup karena kejadian alam ini. 

The Times yang juga berasal dari Inggris memberi judul terkait Gunung Merapi sebagai gunung teraktif di Indonesia dalam artikel Indonesia’s most active volcano Mount Merapi erupts. Kronologi erupsi serta dampaknya dijelaskan dalam berita tersebut. 

DW dari Jerman menuliskan poin-poin yang serupa, yakni terkait penutupan bandara dan abu dari gunung. Selain itu, DW menyebutkan bahwa Gunung Merapi sebagai wilayah yang ramai wisatawan.  

"Gunung Merapi dengan puncak 2.930 meter adalah tempat wisatawan populer, dan para petani juga menggunakan tanah subur pada kaki gunung untuk menumbuhkan bibit-bibit. Erupsi besar terakhir gunung berapi itu pada 2010 membunuh lebih dari 340 orang," tulis DW.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Sempat Terganggu Abu Vulkanik Gunung Merapi, Bandara Adi Soemarmo Kembali Dibuka

Gunung Merapi Erupsi
Gunung Merapi menyemburkan asap dan abu vulkanis terlihat dari Sleman, Yogyakarta, Selasa (3/3/2020). Gunung Merapi meletus pada pukul 05.22 WIB dengan tinggi kolom 6.000 meter , status waspada (level II). (RANTO KRESEK / AFP)

Otoritas Bandara Adi Soemarmo kembali memperpanjang waktu penutupan bandara untuk aktivitas penerbangan. Penutupan ini dilakukan lantaran landasan pacu diguyur hujan abu erupsi Gunung Merapi, Selasa, 3 Maret 2020.

"Close diperpanjang dari pukul 13.30 hingga 15.30 WIB," kata Humas Bandara Adi Soemarmo, Danar Dewi, Selasa, 3 Maret 2020.

Namun, pada pukul 15.39 WIB, Bandara Adi Soemarmo kembali dibuka. "Bandara open 15.39 sesuai notam B0620/20," ujar dia.

Dia mengatakan awal penutupan Bandara Adi Soemarmo dilakukan pada pukul 09.10 hingga 10.10 WIB. Namun, setelah itu kembali diperpanjang hingga pukul 11.30 WIB.

"Sesuai notam yang dikeluarkan, close dari 09.30 - 11.30 WIB," sebutnya.

Selanjutnya dia mengungkapkan terdapat tiga penerbangan yang batal pada jadwal penutupan bandara tersebut. "Pesawat yang terdampak JT537 route SOC-CGK on ground PS04, GA222 route CGK-SOC cancel, AirAsia QZ8454 route DPS-SOC cancel," kata dia.

Danar mengatakan penutupan bandara dilakukan karena landasan pacu terkena guyuran hujan abu vulkanik Gunung Merapi. Alhasil, kondisi tersebut membahayakan untuk penerbangan.

"Otomatis kan membahayakan karena runway tidak clear dan tidak clean, jadi memang harus ditutup dulu," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya