Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY kembali mengalami erupsi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), menyatakan bahwa erupsi terjadi pada tanggal 3 Maret 2020 pukul 05.22 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik.
Erupsi tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 6.000 meter dari puncak, dan teramati guguran awan panas kearah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal sekitar 2 kilometer. Saat erupsi, angin cenderung mengarah ke utara.
Sementara dari pantauan satelit Himawari pukul 06.00 WIB, BMKG menyatakan bahwa debu vulkanik terdeteksi ke arah Barat Daya Tenggara. Diketahui adanya beberapa laporan turunnya hujan abu di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Advertisement
Laporan diantaranya dari Sudimoro, Sangup, Kecamatan Musuk, Boyolali, hujan abu Gunung Merapi terjadi sekitar 30 menit setelah erupsi. Laporan yang sama juga diterima di desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, , kabupaten Boyolali.
Saksikan video di bawah ini:
Bagi-Bagi Masker
SIBAT PMI desa Cluntang, Wonodoyo dan Lencoh telah membagikan masker pada penduduk setempat untuk mengantisipasi akibat turunnya abu Merapi ini.
Hingga saat ini, Status Gunung Merapi masih berada di level 2 (waspada) yang telah ditetapkan sejak 21 Mei 2018.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari Puncak Gunung Merapi, serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
Advertisement