Liputan6.com, Washington D.C - Penyebaran Virus Corona COVID-19 kini telah mencapai seluruh negara bagian di AS yang jumlahnya 50. Hal itu menjadi genap lantaran negara bagian Virginia Barat melaporkan kasus infeksi pertamanya pada Selasa, 17 Maret 2020.
Gubernur setempat mengatakan bahwa hal ini bukanlah suatu hal yang tidak mungkin terjadi.
"Kami tahu ini akan datang," ujar Jim Justice selaku Gubernur Virginia Barat.
Advertisement
Otoritas kota New York pun mengatakan sedang mempertimbangkan penguncian yang mirip dengan yang ada di wilayah Teluk San Francisco. Sebelumnya, pejabat di wilayah Teluk San Francisco telah memerintahkan 6,7 juta penduduk untuk tinggal di rumah untuk semua, kecuali pada acara paling penting sampai 7 April.
Melansir BBC, Rabu (18/3/2020), Mayor Bill de Blasio mengatakan dia akan memutuskan dalam dua hari apakah akan memerintahkan kota dengan 8,5 juta penduduk itu untuk "berlindung di tempat".
Baca Juga
Langkah seperti itu sebagian besar dapat membatasi orang ke rumah mereka, sementara memungkinkan mereka melakukan perjalanan yang diperlukan untuk membeli bahan makanan atau obat-obatan, berjalan-jalan dengan anjing atau berolahraga selama mereka menghindari interaksi publik.
"Ini keputusan yang sangat, sangat sulit," kata de Blasio. "Kami belum pernah menerapkan sebelumnya. Saya belum pernah mendengar hal seperti ini dalam sejarah Kota New York.
Sejauh ini sudah ada hampir 6.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di AS dan 105 kematian.
Secara global ada sekitar 200.000 kasus dan hampir 8.000 orang telah dinyatakan sembuh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Tanggapan Pemerintah Pusat
Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan Gedung Putih dapat meminta militer AS untuk mendirikan rumah sakit di wilayah terdampak virus, jika diminta oleh gubernur negara bagian.
Dia mengatakan pada konferensi pers Gedung Putih pada hari Selasa bahwa Korps Insinyur Angkatan Darat dapat diminta untuk mendirikan rumah sakit lapangan, yang dikenal sebagai unit MASH (rumah sakit bedah tentara bergerak), atau membantu memperluas rumah sakit yang ada.
Selain itu, Kepala Pentagon Mark Esper mengatakan militer AS akan menyediakan lima juta masker respirator dan hingga 2.000 ventilator ke departemen kesehatan AS.
Dia mengatakan militer juga akan membuka 14 lab pengujian virus corona tersertifikasi untuk menguji personel non-militer.
Advertisement