AS Luncurkan Satelit Militer Antariksa Perdana Saat Pandemi Corona COVID-19

AS sukses meluncurkan satelit militer pertamanya yang dikelola oleh cabang angkatan bersenjata baru mereka, Pasukan Antariksa (US Space Force).

oleh Hariz Barak diperbarui 29 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2020, 16:00 WIB
Uji coba rudal AS, Minuteman III (AP)
(Ilustrasi) Uji coba rudal AS, Minuteman III (AP)

Liputan6.com, Cape Canaveral - Amerika Serikat telah sukses meluncurkan satelit militer pertamanya yang dikelola oleh cabang angkatan bersenjata baru mereka, Pasukan Antariksa (US Space Force).

Sebuah roket yang membawa satelit komunikasi Pasukan Antariksa AS lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral, Kamis 26 Maret 2020.

Pembacaan yang tidak akurat pada peralatan hidrolik sempat menunda peluncuran selama 80 menit. Namu akhirnya, masalah dapat diselesaikan.

Presiden AS Donald Trump mendirikan US Space Force, yang berfokus pada peperangan di luar angkasa, pada Desember 2019.

Letnan Jenderal John F Thompson, Komandan Space and Missiles Systems Center di California, menjelaskan mengapa peluncuran itu berlangsung di tengah pandemi Virus Corona.

"Ini adalah peluncuran yang sangat, sangat penting," katanya. "Ini adalah peluncuran pertama untuk US Space Force.

"Ada hal-hal penting, atau misi hal-hal penting, yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan AS setiap hari. Bahkan dalam menghadapi pandemi global kita harus terus melakukan misi-misi penting."

"[Satelit] mendukung presiden dan para pemimpin dunia lainnya dengan komunikasi kritis di seluruh planet ini. Peluncuran ini memperluas komunikasi itu menjadi kerangka waktu di luar 2030," jelas jenderal Amerika Serikat itu.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

 

Simak video pilihan berikut:

Sekilas Tentang Satelit yang Diluncurkan

Ilustrasi astronot
Ilustrasi astronot (NASA)

Satelit yang diluncurkan merupakan satelit komunikasi Advanced Frequency High Frequency (AEHF-6 $ 1.4bn).

Wahana itu akan menyediakan koneksi suara dan data yang aman untuk pemerintah AS dan mitra internasionalnya, termasuk Inggris.

Ini adalah misi pertama yang dilakukan US Space Force.

Diumumkan sebagai cabang keenam dan terpisah dari angkatan bersenjata AS pada tahun 2018, Trump menggambarkan US Space Force sebagai "terpisah tapi setara" dengan Angkatan Udara. Cabang militer AS lainnya adalah Angkatan Darat, Angkatan Laut, Penjaga Pantai (US Coast Guard) dan Korps Marinir (USMC).

US Space Force secara resmi dikonfirmasi pada Desember 2019 ketika presiden menandatangani anggaran militer sebesar US$ 738 miliar, dengan US$ 40 juta awal untuk tahun pertama US Space Force.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya