Penembakan Kembali Terjadi di Mali, 12 Warga Tewas

Aksi penembakan kembali terjadi di sebuah desa di Mali hingga menewaskan 12 warga.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Apr 2020, 09:57 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 07:30 WIB
Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Mali - Aksi penembakan oleh kelompok bersenjata kembali terjadi di desa-desa di Mali, hingga menewaskan 12 orang dalam insiden tersebut.

Mengutip laman AFP, Jumat (24/4/2020), kurang lebih ada 50 motor yang datang secara tiba-tiba sebelum akhirnya melancarkan aksi penembakannya. 

Diketahui bahwa mereka yang mengendarai motor melakukan serangan di sejumlah desa di dekat kota Bandiagara, di wilayah Mopti Mali Tengah. 

Ali Dolo, selaku wali kota setempat menyatakan keprihatinannya bahwa kematian ini bukan karena pandemi Virus Corona COVID-19 melainkan karena peperangan.

"Apa yang membunuh kami bukanlah Virus Corona baru, tetapi peperangan," kata Ali Dolo.

Selain melancarkan aksi penembakan, Ali mengatakan bahwa para penyerang telah membawa 500 sapi milik warga. 

Menurut informasi dari sepupu salah satu korban, ia mengonfirmasi kebenaran bahwa ada 50 motor yang datang beserta penembak. Ia juga menyebutkan bahwa ada 12 orang yang tewas dan enam lainnya hilang. 

50 motor yang datang beserta para penembak. Dia juga menyebut jumlah korban tewas 12 orang dan enam orang juga dinyatakan hilang.

"Mereka tiba dengan lebih dari 50 sepeda motor. Untuk saat ini, kami telah menemukan 12 jasad," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kerap Terjadi Serangan Penembakan

Tentara Mali di reruntuhan bangunan usai konflik komunal berujung pembantaian etnis di Ogossagou, Kota Moptu, Mali. (AFP PHOTO)
Tentara Mali di reruntuhan bangunan usai konflik komunal berujung pembantaian etnis di Ogossagou, Kota Moptu, Mali. (AFP PHOTO)

Penembakan kerap terjadi di desa-desa di Mali. 

Belum lama ini, tepatnya pada Februari lalu, penembakan juga terjadi hingga menewaskan dan menghilangkan nyawa sekitar 21 orang. 

Mali Tengah memang telah menjadi pusat kekerasan belakangan ini, di mana pembunuhan dengan motif etnis dan serangan teroris menjadi hal yang sering terjadi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya