Hasil Awal Pilpres Belarusia 2020 Menangkan Capres Petahana Alexander Lukashenko

Calon presiden petahana, Alexander Lukashenko (65) kembali memenangkan Pilpres Belarusia 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Agu 2020, 19:25 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2020, 19:25 WIB
Alexander Lukashenko, Presiden Belarusia
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. (Foto: Ozy.com)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden petahana, Alexander Lukashenko (65) kembali memenangkan Pilpres Belarusia 2020. Ia memperoleh angka tajam merujuk pada hasil awal penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilu Pusat pada Senin (10/8/2020).

Lukashenko meraih 80 persen dari total suara, sementara sang lawan utamanya, yakni Svetlana Tikhanouskaya yang merupakan mantan guru Bahasa Inggris, hanya mendapat 9,9 persen suara.

Tikhanouskaya maju ke pemilu presiden Belarusia setelah suaminya, seorang penulis blog yang anti pemerintah dan telah berniat mencalonkan diri dalam pemilu tersebut, dipenjara.

Proses pemilu presiden di Belarusia diwarnai dengan bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi. Satu orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan terluka akibat ditabrak mobil tahanan polisi dalam kejadian itu, menurut kelompok pembela HAM, Spring 96.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ribuan Orang Turun ke Jalan

Para pengunjuk rasa berkumpul setelah pemilihan presiden Belarusia di Minsk, Belarusia, Minggu, 9 Agustus 2020.
Para pengunjuk rasa berkumpul setelah pemilihan presiden Belarusia di Minsk, Belarusia, Minggu, 9 Agustus 2020. (AP/ Sergei Grits)

"Sedikitnya pula ada 120 orang yang ditahan, namun ini masih data awal," kata Valentin Stefanovic, perwakilan kelompok HAM tersebut, seperti dilansir Xinhua.

Ribuan orang turun ke jalan untuk menggelar protes pada Minggu 9 Agustus, setelah Lukashenko diproyeksikan kembali memenangi pilpres, sekalipun keterangan resmi komisi pemilu belum keluar.

Kemenangan Lukashenko kali ini menjadi yang keenam berturut-turut bagi presiden itu, yang telah memegang kekuasaan sejak 1994.

Rivalnya menyebut pemilu kali ini dicurangi demi memenangkan Lukashenko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya