Prancis Desak Oposisi Bentuk Pemerintahan Baru

Presiden Prancis Francois Hollande mendesak oposisi Suriah untuk segera membentuk pemerintahan baru. Langkah ini sangat perlu untuk mengantisipasi turunnya pemerintahan Assad.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Agu 2012, 13:14 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2012, 13:14 WIB
120828presidenprancis-francoishollande.j
Liputan6.com, Paris: Semakin parahnya bentrokan antara militer pemerintah dan pasukan pemberontak membuat pihak internasional turun tangan. Belum lama ini, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis menyatakan sepakat mendukung oposisi Suriah untuk melengserkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad [baca: Tiga Negara Sepakat Dukung Oposisi Suriah].

Seperti dilansir Businessweek, Selasa (28/8), Presiden Prancis Francois Hollande mendesak oposisi Suriah untuk membentuk pemerintahan baru. Bagi Prancis, langkah ini sangat perlu untuk mengantisipasi turunnya pemerintahan Assad. Sebab, bentrokan semakin memanas di Ibukota Damaskus, yang identik sebagai pusat kekuasaan rezim Presiden Assad.

"Prancis meminta oposisi Suriah untuk segera membentuk pemerintah baru, termasuk konstitusi negara yang akan menjadi hukum baru di Suriah. Prancis akan segera mengakui pemerintahan baru ini jika benar-benar terjadi," kata Hollande.

Sementara itu, sikap AS berbeda untuk urusan ini. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Victoria Nuland menyatakan bahwa AS tidak setuju dengan desakan Prancis tersebut. Menurut Nuland, pemerintahan baru Suriah mesti dibentuk secara demokratis, dan tidak perlu terburu-buru. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya