Liputan6.com, Jakarta- Dengan semakin eratnya hubungan ekonomi dan pertahanan antara kedua negara, China telah mengirim satu dari empat kapal perang "paling canggih" yang dibangun untuk Pakistan. Pengiriman itu diketahui terjadi ketika kedua negara terlibat ketegangan dalam isu perbatasan dengan negara tetangga mereka, India.
Dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (25/8/2020), galangan Kapal Hudong Zhonghua milik pemerintah, di Shanghai, menggelar upacara peluncuran kapal fregat jenis 054A itu, di hadapan para pejabat tinggi kedua negara, menurut pernyataan dari Angkatan Laut Pakistan, pada 23 Agustus.
Dilengkapi dengan senjata modern, sensor dan senjata di bawah permukaan air dan senjata anti-serangan udara, Kapal itu merupakan kapal fregat canggih, menurut Angkatan Laut Pakistan.
Advertisement
"Kapal-kapal ini akan memberi sumbangan yang signifikan dalam menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah yang merupakan tanggungjawab kami," jelasnya.
Namun, tidak disebutkan dalam pernyataan itu mengenai berapa harga kapal militer tersebut, tetapi laporan memperkirakan bahwa harga per kapal mencapai lebih dari 350 juta dolar.
Kapal-kapal itu akan menjadi kapal-kapal terbesar dan tercanggih dalam armada Angkatan Laut Pakistan, begitu selesai.
Tak hanya itu, kapal tersebut juga akan mendorong kapabilitas Angkatan Laut Pakistan untuk menanggapi tantangan di masa depan.
Keempat kapal itu diperkirakan akan dikirim oleh China ke Pakistan selambat-lambatnya pada tahun 2021.
Menurut media China, hal itu "akan melipatgandakan kekuatan" armada Angkatan Laut Pakistan.
Saksikan Video Berikut Ini:
Hubungan Pertahanan Timbal Balik yang Kuat
Menurut pejabat-pejabat Pakistan, kapal fregat jenis 054A/P digunakan oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China PLAN dan merupakan tulang punggung militer mereka.
China dan Pakistan secara bersama diketahui telah memproduksi berbagai peralatan militer.
Kerja sama produksi peralatan militer itu pun termasuk pesawat tempur multi-peran JF17, yang menunjukkan hubungan pertahanan timbal balik yang kuat.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan ekonomi kedua sekutu itu telah memperkuat kerjasama ekonomi berdasarkan Belt & Road Initiative BRI.
Selain itu, dalam enam tahun terakhir ini, koridor Ekonomi Pakistan-China yang terkait BRI juga telah membuat Negeri Tirai Bambu tersebut menanamkan investasi hampir 30 miliar dolar, yang dilakukan untuk membangun jalan, pelabuhan dan pembangkit listrik di Pakistan.
Namun, para kritikus menyebutkan bahwa investasi itu sebagai beban pada Pakistan yang sudah memiliki banyak utang.
Advertisement