Dihubungi Joe Biden, Jacob Blake Tunjukkan Semangatnya untuk Bisa Berjalan Lagi

Jacob Blake menyatakan semangatnya untuk bisa berjalan lagi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Sep 2020, 16:22 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2020, 16:22 WIB
Jacob Blake (kanan)
Jacob Blake (kanan) (Adria-Joi Watkins/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden telah menghubungi Jacob Blake, pria kulit hitam yang ditembak di punggungnya oleh polisi di Kenosha, Wisconsin melalui sambungan telepon. 

Blake, yang saat ini masih berada di rumah sakit dalam keadaan lumpuh, mengatakan "dia tidak akan menyerah" untuk bisa berjalan lagi. Demikian seperti melansir laman BBC, Jumat (4/9/2020). 

Dalam kunjungannya ke Kenosha, Biden tidak menemui keluarga Blake.

Joe Biden dan istrinya bertemu dengan kerabat Blake di bandara Milwaukee, dan bicara dengan Blake hanya melalui telepon. Pertemuan itu bersifat pribadi tetapi Biden dan pengacara keluarga Blake kemudian memberikan rinciannya.

Biden mengatakan dia dikejutkan oleh "rasa ketahanan dan optimisme yang luar biasa" dari keluarga.

Mengonfirmasi pertemuan tersebut, pengacara keluarga Ben Crump mengatakan bahwa pertemuan itu "menarik" dan bahwa keluarga "sangat terkesan bahwa Biden begitu terlibat dan bersedia untuk benar-benar mendengarkan".

 

Wisconsin dan Politik AS

FOTO: Penembakan Jacob Blake Picu Kerusuhan di Amerika Serikat
Pengunjuk rasa berbaris di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat, Senin (24/8/2020). Protes dipicu oleh penembakan Jacob Blake oleh petugas polisi Kenosha sehari sebelumnya. (Rick Wood/Milwaukee Journal-Sentinel via AP)

Wisconsin, tempat kejadian penembakan terhadap Blake merupakan negara bagian penting dalam pemilihan presiden mendatang.

Trump memenangkannya dengan tipis pada tahun 2016, dan selama beberapa dekade, negara bagian tersebut telah mendukung pemenang akhir dari kursi kepresidenan apakah dari Partai Republik atau Demokrat.

Presiden telah mendorong pesan kampanye yang berdasarkan "hukum dan ketertiban". Namun, Biden menuduh Trump memicu perpecahan rasial.

Gubernur Wisconsin, Tony Evers, mengatakan dia "lebih suka tidak ada orang di sini, baik itu calon Trump atau calon Biden".

Sebelumnya, Presiden Donald Trump telah mengunjungi Kenosha pada hari Selasa.

Pemimpin AS itu mengamati daerah-daerah yang rusak akibat protes, yang sering disertai kekerasan setelah penembakan dengan pesan dukungan untuk polisi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya