Liputan6.com, Jakarta- Presiden AS Donald Trump mengunjungi Kota Kenosha, lokasi dari demonstrasi yang telah berlangsung selama bebeberapa hari terakhir.
Demonstrasi itu dilakukan dalam bentuk protes pada penembakan oleh polisi terhadap warga AS keturunan Afrika-Amerika Jacob Blake.
Pada 1 September, Presiden Trump tampak berjalan melewati beberapa area di Kenosha, Negara Bagian Wisconsin yang rusak karena kerusuhan.
Advertisement
Dikutip dari VOA News, Rabu (2/9/2020), dalam pernyataannya Presiden Trump mengatakan, "Anda harus tegas, Anda harus tangguh, dan Anda harus kuat, dan Anda harus bersedia membuat orang-orang" memadamkan kekerasan.
"Anda menghadapi anarkis, Anda juga menghadapi penjarah dan perusuh. Anda menghadapi semua tipe. Anda memiliki agitator," ujar Presiden Trump, dalam sebuah diskusi dengan petugas penegak hukum.
Perdebatan politik antara Presiden Trump dengan saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden pun terjadi tentang siapa yang akan menjaga keamanan negara dengan keduanya maju dalam pemilu AS bulan November mendatang.
"Kita harus memberikan dukungan yang jauh lebih besar kepada penegak hukum kita," jelas Presiden Trump.
Presiden Trump juga menyampaikan bahwa di Kenosha, "Massa yang menghancurkan atau merusak setidaknya 25 fasilitas bisnis, membakar gedung-gedung umum dan melemparkan batu bata ke petugas polisi, adalah apa yang tidak akan didukung oleh petugas polisi Anda."
"Dan mereka tidak mendukungnya," kata Presiden Trump.
"Ini bukan aksi protes damai tapi benar-benar teror domestik," lanjutnya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penambahan Bantuan Penegakan Hukum Federal
Kunjungan Presiden Trump ke kota dengan 100.000 penduduk di tepi Danau Michigan itu bertentangan dengan anjuran wali kota dan Gubernur Wisconsin.
Sebelumnya, Gubernur Wisconsin Tony Evers sempat mengatakan bahwa kunjungan itu terlalu cepat dengan polisi yang tengah melanjutkan penyelidikan mereka untuk kasus penembakan terhadap Jacob Blake pada 23 Agustus lalu.
Kendati demikian, Gubernur Evers mengirim pasukan Garda Nasional negara bagian ke Kenosha dan kemudian menerima tawaran Gedung Putih untuk penambahan bantuan penegakan hukum federal.
Sementara itu, Presiden Trump mengklaim (meskipun tanpa bukti) bahwa kerusuhan sipil berakhir ketika Gedung Putih mengumumkan kunjungannya.
Presiden Trump, yang didampingi oleh Jaksa Agung William Barr ke Kenosha, menyatakan "Ini berakhir dalam satu jam, dan segera setelah kami mengumumkan kami akan datang dan kemudian mereka melihat kami di sini".
Dalam kunjungannya ke Kenosha, Presiden Trump tidak bertemu dengan keluarga Jacob Blake.
Tetapi presiden ke-45 AS tersebut beberapa kali menekankan bahwa dia telah berbicara dengan seorang pendeta yang mewakilkan pihak keluarga.
"Hari ini, saya ke sana untuk penegakan hukum dan untuk Garda Nasional, karena mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik di Kenosha. Mereka telah memadamkan api dengan segera. Begitu mereka masuk, apinya hilang," tutur Presiden Trump, saat menuju ke Kenosha.
Donald Trump melanjutkan, "Sekarang mungkin akan menyala lagi, dalam hal ini mereka akan memadamkannya dengan sangat kuat".
Advertisement