Panglima Militer India: Konflik Perbatasan dengan China Bisa Selesai Via Pembicaraan

Panglima militer India menyatakan bahwa ia meyakini pertikaian perbatasan antara China dan India di Himalaya barat dapat diselesaikan melalui pembicaraan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Sep 2020, 16:56 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2020, 16:45 WIB
Tentara Paramiliter India Bersenjata Jaga Lockdown COVID-19
Seorang polisi India (kanan) memblokade sebuah jalan saat penerapan karantina wilayah (lockdown) guna membendung penyebaran pandemi COVID-19 di Kota Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir yang dikuasai India (26/7/2020). (Xinhua/Javed Dar)

Liputan6.com, Jakarta- Panglima militer India Jenderal Manoj Mukund Naravane menyatakan bahwa ia meyakini pertikaian perbatasan yang sedang berlangsung antara China dan India di Himalaya barat dapat diselesaikan melalui pembicaraan.

Dikutip dari Channel News Asia, Jumat (4/9/2020), hal itu dikatakan oleh Naravane pada hari ini setelah bentrok terbaru yang terjadi antara tentara India dan militer China beberapa hari lalu.

"Kami yakin bahwa masalah itu dapat diselesaikan sepenuhnya melalui pembicaraan," terang Naravane kepada ANI selama kunjungan ke wilayah Ladakh.

Wilayah tersebut merupakan lokasi di mana pasukan dari kedua negara disiagakan selama berbulan-bulan.

"Situasi di sepanjang LAC sedikit tegang," ungkap Naravane, mengacu pada Garis Kontrol Aktual, perbatasan de facto. 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Kematian Satu Tentara India dalam Bentrokan di Perbatasan

Tentara India dan Tentara China
Tentara India dan Tentara China di wilayah perbatasan yang jadi sengketa (Foto:AFP)

 

 

Dikutip dari AFP, tentara India yang tewas dalam bentrokan tersebut diketahui berasal dari Tibet.

Seorang anggota parlemen Tibet yang tengah berada dalam pengasingan, Namghyal Dolkar Lhagyari, mengatakan kepada AFP bahwa satu tentara yang berasal dari Tibet "menjadi martir dalam bentrokan" tersebut, sementara satu anggota Pasukan Perbatasan Khusus mengalami luka-luka.

Dari dua insiden yang terjadi dalam 48 jam terakhir, kematian tentara itu merupakan yang pertama dilaporkan di perbatasan yang telah menjadi lokasi ketegangan antara India dan China dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, insiden serupa di lembah Galwan telah terjadi dua bulan lalu, dan menewaskan setidaknya 20 tentara India.

Menanggapi bentrokan itu,  India dilaporkan terus memperkuat pasukan di sepanjang perbatasan yang disengketakan dengan China. Dilansir Guardian, hal tersebut dilakukan menyusul bentrokan antara pasukan dari kedua negara dan laporan kematian seorang tentara India.

Selain memperkuat pasukan dan infrastrukturnya di sepanjang bentangan barat perbatasan di Ladakh, India juga telah mengerahkan tambahan pasukan di sepanjang daerah perbatasan timur di negara bagian Arunachal Pradesh, yang diklaim Beijing sebagai Tibet Selatan, menurut pejabat regional.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya