Hand Sanitizer Vs Cuci Tangan dengan Sabun, Mana Lebih Efektif?

Meskipun hand sanitizer merupakan pilihan yang lebih simple dan nyaman dibandingkan mencuci tangan dengan sabun dan air, ada beberapa hal menarik untuk dipertimbangkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Sep 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Di masa pandemi COVID-19 saat ini, masker dan tindakan menjaga jarak menjadi suatu keharusan bagi seluruh masyarakat. Namun menjaga kebersihan merupakan hal terpenting dalam melawan Virus Corona jenis baru ini, salah satunya dengan mencuci tangan.

Semenjak pandemi, perusahaan hand sanitizer mengalami peningkatan permintaan hampir empat kali lipat. Hal itu karena meningkatnya inisiatif masyarakat untuk melengkapi rumah tangga, sekolah, dan perusahaan mereka dengan hand sanitizer.

Melansir asione.com, Jumat (18/9/2020), meskipun hand sanitizer merupakan pilihan yang lebih sederhana dan nyaman dibandingkan mencuci tangan dengan sabun dan air, berikut beberapa hal menarik untuk dipertimbangkan:

Saksikan Video pilihan Berikut Ini:

1. Efektif Namun Tak Sebaik Menggunakan Sabun

[Fimela] sanitizer
ilustrasi hand sanitizer untuk mencegah virus corona | unsplash.com/@kellysikkema

Saat diresmikannya kehidupan 'jarak sosial' oleh pemerintah, penjualan hand sanitizer sangat meroket. Bagi Anda yang masih beraktivitas di luar, ini adalah produk yang bermanfaat untuk dimiliki. Pembersih berbasis alkohol dapat membunuh hingga 99% kuman di kulit dan anda bisa menggunakannya kapan pun anda mau.

Namun, meski pembersih tangan berbahan dasar alkohol telah menjadi metode yang populer untuk membasmi kuman, mencuci tangan menggunakan sabun tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk membunuh bakteri di permukaan kulit. Dalam konteks tertentu, mencuci tangan mendisinfeksi kulit dengan cara yang tidak dapat dicapai oleh sanitizer.

2. Bakteri Dapat Kebal Terhadap Hand Sanitizer

mencuci tangan
ilustrasi cuci tangan/credit: @pixabay/ivabalk

Bagi kebanyakan orang, mencuci tangan lebih diartikan melakukannya secara konsisten daripada sebuah rutinitas yang membuat mereka lebih memilih hand sanitizer yang simple dibandingkan mencuci tangan menggunakan sabun.

Perbedaan antara hand sanitizer dan cuci tangan memang kecil tapi sangat penting. Misalnya, hand sanitizer tidak mampu membunuh jumlah kuman sebanyak jika menggunakan sabun. Berbagai jenis bakteri dapat kebal terhadap sifat hand sanitizer seiring pemakaian, sama halnya dengan pestisida terhadap hama.

Orang juga cenderung menggunakan terlalu sedikit sanitiser atau sudah menyeka tangan mereka saat belum benar-benar kering. Jika tangan terlihat berminyak atau kotor atau mungkin bersentuhan dengan bakteri atau bahan kimia berbahaya, busa yang dihasilkan oleh sabun dan air berfungsi sebagai cara yang lebih efektif untuk membasmi kuman patogen.

3. Sabun dan Air Menghasilkan Daya Pembunuh Kuman Maksimal

20151021-Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (iStockphoto)

Saat tangan dicuci dengan sabun dan air, semua mikroorganisme di kulit dikelilingi oleh molekul sabun yang bersifat hidrofobik dan memiliki desain hibrid. Hal ini memungkinkan sifat antimikroba mereka bekerja bersama-sama dengan molekul air, dengan mengikat zat berbahaya apa pun pada tangan kita dengan busa pelawan bakteri.

Fragmen puing dan elemen virus yang hancur kemudian terperangkap oleh sabun di dalam gelembung kecil yang disebut misel, yang terbawa air.

Sabun dan air bekerja sama untuk menghasilkan daya pembunuh kuman yang maksimal. Setelah molekul sabun menembus lapisan lipid virus dan mikroba dan memecahnya, air masuk untuk menghilangkannya dari kulit Anda sepenuhnya. Kombinasi sabun dan air membunuh sebagian besar kuman yang dapat mengancam sistem kekebalan kita akan membuat banyak jenis virus dan bakteri tidak efektif.

4. Lama Waktu Mempengaruhi Jumlah Bakteri yang Mati

Ilustrasi cuci tangan | Burst dari Pexels
Ilustrasi cuci tangan | Burst dari Pexels

Jumlah waktu yang Anda habiskan untuk mencuci tangan serupa dengan jumlah virus yang mati.

Mencuci setidaknya selama 15 detik telah terbukti membunuh hingga 90% kuman di kulit, dan jika menambahkan 15 detik tambahan dapat membunuh hingga 99,9%. 

Frekuensi mencuci tangan yang tepat merupakan faktor kunci dalam melindungi kesehatan Anda juga. Untuk meminimalkan kemungkinan jatuh sakit, Anda harus mencuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan kamar mandi.

Namun, penting juga untuk tidak terlalu banyak mencuci tangan, karena kulit anda tidak dimaksudkan untuk menjadi steril. Hanya pastikan untuk mencuci dengan baik dan sering, tetapi tidak terlalu banyak yang akan menyebabkan kulit menjadi kering atau pecah-pecah. Karena retakan itu adalah saluran yang digunakan bakteri berbahaya untuk bekerja di dalam diri Anda.

5. Cuci Tangan Bantu Sel Memenangkan Pertarungan dalam Tubuh

20151021-Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (iStockphoto)

Ada pertarungan pada tubuh Anda yang terjadi pada tingkat mikroskopis, dan mencuci tangan tradisional menjadi salah satu cara terbaik untuk membantu mendorong keseimbangan yang menguntungkan Anda.

Mencuci tangan adalah pengingat terus-menerus bahwa kesehatan seluler Anda membutuhkan perawatan dan perhatian. Setiap kali Anda meraih keran, ingatlah bahwa Anda membantu bagian tubuh anda yang "terkecil": sel Anda.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya