Liputan6.com, Benghazi: Sebuah film yang memojokkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam memicu tindakan anarkis di beberapa negara Islam. Film yang diproduksi kelompok kristen garis keras di Amerika Serikat menggambarkan Nabi Muhammad sebagai pembohong, playboy, dan orang gila yang menyerukan hubungan seks dan pembantaian.
Kelompok garis keras di Libia yang marah terhadap munculnya film itu menyerang Kedutaan Besar AS di Benghazi, Libia, Rabu (12/9). Mereka menyerang gedung kedutaan dengan roket. Selain itu, tembakan roket juga diluncurkan dalam gedung. Akibatnya, duta besar AS di Libia Christopher Stevens dan tiga stafnya tewas.
Menurut laporan pemerintah Libia, duta besar AS itu berusaha menyelamatkan diri saat massa mulai beringas. Stevens yang berada dalam mobil meninggal akibat tembakan roket yang ditembakan kelompok garis keras.
Film itu juga memicu Mesir melakukan aksi serupa. Ratusan demonstran berkumpul dan mengepung Kedutaan Besar AS di Kairo, Mesir. Demonstran menaiki tembok kedutaan dan merobek bendera Negeri Adidaya itu [baca: Ratusan Demonstran Mesir Kepung Kedubes AS].(Dailymail/Reuters/AIS)
Kelompok garis keras di Libia yang marah terhadap munculnya film itu menyerang Kedutaan Besar AS di Benghazi, Libia, Rabu (12/9). Mereka menyerang gedung kedutaan dengan roket. Selain itu, tembakan roket juga diluncurkan dalam gedung. Akibatnya, duta besar AS di Libia Christopher Stevens dan tiga stafnya tewas.
Menurut laporan pemerintah Libia, duta besar AS itu berusaha menyelamatkan diri saat massa mulai beringas. Stevens yang berada dalam mobil meninggal akibat tembakan roket yang ditembakan kelompok garis keras.
Film itu juga memicu Mesir melakukan aksi serupa. Ratusan demonstran berkumpul dan mengepung Kedutaan Besar AS di Kairo, Mesir. Demonstran menaiki tembok kedutaan dan merobek bendera Negeri Adidaya itu [baca: Ratusan Demonstran Mesir Kepung Kedubes AS].(Dailymail/Reuters/AIS)