Kronologi Ulama Senior Suriah Tewas dalam Serangan Bom yang Hantam Mobilnya

Mufti Damaskus Sheikh Mohammad Adnan Afyouni tewas akibat bom teroris. Belum jelas siapa pelakunya.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Okt 2020, 13:46 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2020, 13:45 WIB
Mufti Damaskus Sheikh Mohammad Adnan Afyouni pada September 2016.
Mufti Damaskus Sheikh Mohammad Adnan Afyouni pada September 2016. (Dok: SANA via AP)

Liputan6.com, Damaskus - Sheikh Mohammad Adnan Afyouni yang merupakan ulama senior di Suriah tewas akibat serangan bom. Peristiwa itu terjadi tak jauh dari Damaskus.

Berita ini awalnya dilaporkan oleh Syrian Arab News Agency (SANA) yang menyebut Sheikh Mohammad tewas pada Kamis 22 Oktober sore waktu setempat. Bom itu menghantam mobilnya.

Menurut laporan AP News, Jumat (23/10/2020), Sheikh Mohammad tidak langsung meninggal. Ia dilaporkan terluka sebelum akhirnya dinyatakan tutup usia. 

Sheikh Mohammad Adnan Afyouni juga dikenal sebagai mufti Damaskus, ibu kota Suriah.

Bom itu meledak di sisi jalan. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut.

Wilayah Damaskus sebetulnya relatif aman dari konflik. Menteri agama di Suriah menyebut serangan terhadap Sheikh Mohammed Adnan Afyouni sebagai tindakan terorisme.

Sheikh Mohammed Adnan Afiouni dikenal sebagai sosok penengah antara pemerintah Bashar Al-Assad dengan pemberontak Suriah. Ia juga merupakan anggota International Islamic al-Sham Center untuk melawan terorisme.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Sosok Mediator

Presiden Suriah Bashar al-Assad
Presiden Suriah Bashar al-Assad (AP/SANA)

Afiouni terkenal sebagai figur mediator atara pasukan pemerintah Suriah dan pemberontak. Pada 2016, ia menjadi mediator perdamaian di kota Daraya yang selama empat tahun dikepung.

Pasukan pemberontak dievakuasi ke provinsi Idlib dan pasukan pemerintah berhasil masuk ke kota itu pada 2016.

Setelah evakuasi, Afiouni memimpin salat yang dihadiri Presiden Assad.

Presiden Assad mengangkat Afiouni sebagai pemimpin Islamic al-Sham Center untuk melawan terorisme. Afiouni ingin memakai pusat Islami tersebut untuk merangkul cendekiawan internasional serta mengubah ide ekstremis yang menyebar selama konflik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya