Ledakan Bom di Kota Suriah yang Dikendalikan Turki, 18 Orang Tewas

Ledakan dari sebuah truk bermuatan bahan peledak di Kota Al-Bab, Suriah utara tewaskan 18 orang puluhan lainnya luka-luka.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Okt 2020, 09:44 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2020, 09:28 WIB
Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Liputan6.com, Damaskus- Ledakan yang berasal dari sebuah truk bermuatan bahan peledak terjadi pada 6 Oktober di jalan yang sibuk di Kota Al-Bab, Suriah utara yang dikendalikan oleh pejuang oposisi yang didukung Turki.

Menurut laporan aktivis oposisi Suriah, 18 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka akibat ledakan tersebut, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (8/10/2020). 

Sementara itu, ledakan tersebut juga menyebabkan kerusakan luas pada bangunan di daerah Al-Bab dan membakar kendaraan di kota yang terletak di Provinsi Aleppo, menurut aktivis. 

Laporan dari kantor berita Turki, Anadolu, juga mengatakan bahwa para korban  termasuk sejumlah wanita dan anak-anak. 

"Ledakan itu terjadi di tengah-tengah antara (stasiun), rumah hunian dan pasar kecil," kata seorang aktivis yang berbasis di Suriah utara yang menggunakan nama Abu al-Haitham.

Pertahanan Sipil juga menerangkan bahwa ledakan itu telah menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 80 orang.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, pemantau perang oposisi, melaporkan bahwa 18 orang tewas dan 75 lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Mereka menambahkan bahwa beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis dan jumlah kematian bisa meningkat.

Angka korban yang berbeda tidak jarang terjadi setelah insiden ledakan di Suriah.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Pejabat Keamanan Setempat Mencari Terduga Pelaku Ledakan

ilustrasi garis polisi.
ilustrasi garis polisi. (iStockphoto)

Insiden ledakan bom dari truk itu diketahui merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan di daerah yang dikuasai Turki di Suriah utara yang telah menewaskan dan melukai banyak orang.

Turki menyalahkan kelompok milisi Kurdi atas serangan tersebut. Kelompok itu dikenal sebagai Unit Perlindungan Rakyat. 

Di sisi lain, belumnya adanya pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden bom itu, tetapi kantor berita Turki Anadolu menyebutkan bahwa pejabat keamanan setempat sedang mencari kemungkinan bahwa serangan itu juga dilakukan oleh militan Kurdi.

Pada September 2020, serangan juga terjadi di Al-Bab yang menargetkan kendaraan Bulan Sabit Merah Turki, hingga menewaskan seorang anggota badan bantuan dan melukai lainnya.

Orang-orang bertopeng bersenjata yang mengenakan pakaian kamuflase dilaporkan bepergian dengan dua mobil tanpa pelat nomor menyerang kendaraan Bulan Sabit Merah saat melewati kota.

Dalam serangan militer pada tahun 2016, pejuang oposisi yang didukung Turki menguasai Al-Bab, yang diluncurkan untuk mengusir pejuang Kurdi dan kelompok militan kelompok ISIS dari daerah perbatasan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya