Wajah Kabinet Anyar Selandia Baru, Menlu Bertato hingga Wakil PM Gay

Kabinet baru Selandia Baru di bawah pimpinan Jacinda Ardern sangatlah menghargai adanya keberagaman.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 02 Nov 2020, 15:53 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2020, 15:53 WIB
Nanaia Mahuta (kiri), yang memiliki moko kauae - tato tradisional Maori di dagu - dijadikan menteri luar negeri Selandia Baru oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern.
Nanaia Mahuta (kiri), yang memiliki moko kauae - tato tradisional Maori di dagu - dijadikan menteri luar negeri Selandia Baru oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern. (Foto: AFP / Bianca De Marchi)

Liputan6.com, Wellington - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telahĀ mengumumkanĀ jajaran Kabinet anyarnya yang disebut "sangat beragam" pada Senin (2/11/2020). Kabinet tersebut mencakup wakil perdana menteri gay pertama di Selandia Baru dan seorang menteri luar negeriĀ yang memiliki tato wajah Maori.

Mengutip Channel News Asia, Senin (2/11/2020), pemimpin kiri-tengah itu mengubah susunan menteri setelah menang telak dalam pemilihan umum, dengan mengatakan prioritas periode keduanya adalah menanggapi COVID-19 dan mempromosikan pemulihan ekonomi.

Ardern menunjuk Grant Robertson sebagai wakil perdana menteri, menjadikannya gay pertama yang secara terbuka memegangĀ jabatanĀ tersebut.

Perempuan dan komunitas Maori juga sangat terwakili dalam 20 anggota Kabinet, termasuk Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta yang baru, yang memiliki moko kauae - tato Maori tradisional di dagunya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dipilih Atas Prestasi

Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)
Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)

Sambil mengungkapkan kebanggaan atas keragaman kabinetnya, Ardern juga mengatakan penunjukan kabinetnya tersebut dilakukan berdasarkan prestasi. "Ini adalah kabinet dengan prestasi dan bakat besar, yang juga sangat beragam," kataĀ Ardern.Ā 

"Saya pikir ini adalah hal yang penting untuk dibuat. Mereka adalah individu yang telah dipromosikan karena apa yang mereka bawa ke Kabinet, mereka juga mencerminkan Selandia Baru yang memilih mereka,"

"Saya pikir sebagai negara kita harus bangga dengan ini," ungkapnya lagi.Ā 

Robertson (49) yang merupakan kepala strategi selama kampanye pemilihan Ardern, mempertahankan portofolio keuangan yang dia pegang pada masa jabatan pertama dan juga menjadi menteri infrastruktur.

Ketika ditanya tentang pentingnya memiliki seorang lelaki gay dalam peran tersebut, Ardern mengatakan alasannya memilihnya adalah kualitas kepemimpinannya, bukan bagaimanaĀ status pribadinya.

"Salah satu hal yang menakjubkan tentang Selandia Baru adalah kami sering berada di ruang di mana pertanyaan-pertanyaan ini menjadi pertanyaan kedua," katanya.

"Representasinya ada dan itu bukan pertimbangan pertama, seringkali bukan bagaimana anggota kami mengidentifikasi diri mereka sendiri."


Gebrakan Kabinet Ardern

PM Selandia Baru, Jacinda Ardern
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern. (Liputan6/AP)

Ardern memenangkan pemilihan pada 17 Oktober lalu, yang berkampanye tentang keberhasilan Selandia Baru dalam mengatasi Virus Corona COVID-19.

Kabinetnya pun memasukkan peran baru sebagai menteri untuk tanggapan COVID-19, yang diisi oleh mantan menteri kesehatan Chris Hipkins.

Dia mengatakan perubahan itu akan memungkinkan Hipkins untuk fokus pada masalah-masalah seperti kontrol perbatasan dan isolasi terkelola, tanpa gangguan dari portofolio kesehatan yang lebih luas.

Sementara Ardern memenangkan pemilihan dengan mayoritas absolut, yang berarti Partai Buruhnya dapat memerintah sendiri, dia juga menunjuk dua anggota parlemen Hijau untuk kementerian di luar Kabinet.

Salah satu pemimpin Partai Hijau, James Shaw, akan menjadi menteri perubahan iklim, dan yang lainnya, Marama Davidson, akan memiliki portofolio yang berfokus pada pencegahan kekerasan dalam keluarga dan seksual.

Pemerintah baru Ardern pun akan dilantik pada Jumat 6 November.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya