Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan umum (pemilu) presiden AS kembali diselenggarakan pada tahun ini, tepatnya pada 3 November 2020. Kendati demikian, proses pengumpulan suaranya telah dimulai sejak beberapa waktu sebelumnya.Â
Dua pasang calon presiden dan wakilnya adalah Donald Trump-Mike Pence dan Joe Biden-Kamala Harris.
Advertisement
Baca Juga
Sampai pada pemilu tahun 2016, Amerika Serikat telah menjalani pemilihan presiden sebanyak 58 kali. Artinya, pemilu pada tahun ini merupakan kali ke-59 bagi AS untuk memilih pemimpinnya. Demikian seperti mengutip history.com, Senin (2/11/2020).Â
Lantas, sejak kapan AS memulai sistem pemilihan seperti saat ini?Â
Kongres telah menetapkan 7 Januari 1789 sebagai tanggal di mana negara bagian harus melakukan pemilihan untuk presiden pertama negara itu.Â
Sebulan kemudian pada 4 Februari, George Washington terpilih sebagai presiden oleh pemilih negara bagian dan kemudian dilantik pada 30 April 1789.
Seperti yang terjadi pada tahun 1789, Amerika Serikat masih menggunakan sistem Electoral College yang ditetapkan oleh Konstitusi AS. Sistem Electoral College saat ini memberikan hak kepada semua warga negara Amerika yang berusia di atas 18 tahun untuk memilih kandidat, yang pada gilirannya akan memilih presiden.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sistem Pemilihan Presiden
Presiden dan wakil presiden adalah satu-satunya pejabat federal terpilih yang dipilih oleh Electoral College alih-alih melalui pemungutan suara langsung.
Saat ini, partai politik biasanya mencalonkan daftar pemilih mereka di konvensi negara bagian mereka atau dengan pemungutan suara dari komite pusat negara bagian, dengan loyalis partai sering dipilih untuk pekerjaan itu.Â
Anggota Kongres AS, bagaimanapun, tidak bisa menjadi pemilih.Â
Setiap negara bagian diizinkan untuk memilih sebanyak mungkin senator dan perwakilan di Kongres.Â
Selama tahun pemilihan presiden, pada Hari Pemilihan (Selasa pertama setelah Senin pertama bulan November), para pemilih dari partai yang mendapat suara paling populer dipilih dalam sistem pemenang-ambil-semua, dengan pengecualian Maine dan Nebraska, yang mengalokasikan pemilih secara proporsional.Â
Untuk memenangkan kursi kepresidenan, seorang kandidat membutuhkan mayoritas 270 suara elektoral dari 538.
Advertisement
Penetapan Hari Pemilu
Sampai tahun 1900-an, Hari Pemilihan diselenggarakan secara bervariasi setiap tahunnya.
Penyelenggaraanya berdasarkan pengaruh cuaca pada petani, yang menjadi faktor utama penentuan pemilu.Â
Kini, pemilihan umum diadakan dengan jadwal yang sangat ketat, dengan Pemilihan Presiden diadakan pada Selasa pertama setelah Senin pertama pada bulan November.
Fakta menarik soal pemilu AS lainnya adalah jumlah presiden terpilih AS. Selama ini, Barack Obama diketahui sebagai presiden AS ke-44. Namun ternyata, jumlah presiden AS yang menjabat tidak sebanyak demikian.Â
Hal ini lantaran Grover Cleveland terpilih dua kali dalam pemilihan yang tidak berturut-turut. Hal tersebut lah yang menjadikan Barack Obama sebagai Presiden AS ke-43. Artinya, sudah ada 44 Pemilihan Presiden, tetapi hanya 43 nama presiden dalam 250 tahun terakhir.Â
Pemilu Pernah Berlangsung Tanpa Lawan
Melansir Brittanica, Senin 2 November 2020, dengan sedikit pengecualian, seperti kepanikan finansial tahun 1819 dan dilema yang sedang berlangsung atas status perbudakan di negara bagian dan teritori baru, masa jabatan pertama James Monroe sebagai presiden ditandai dengan kurangnya konflik yang nyata atau gangguan.Â
Faktanya, suasana hati Amerika Serikat yang umumnya puas dan bersatu di tahun-tahun makmur setelah Perang 1812 menjadi populer dikenal sebagai Era Perasaan Baik.Â
Oleh karena itu, pencalonan kembali Monroe pada tahun 1820 dianggap begitu tak terelakkan sehingga bahkan tidak diresmikan; setelah kaukus Kongres Demokratik Republik gagal menghasilkan kuorum untuk mengajukan nominasi. Hal ini diasumsikan bahwa Monroe dan Wakil Presidennya, Daniel D. Tompkins kembali meraih tiket pencalonan dari partai.Â
Sementara itu, Partai Federalis yang bernasib buruk dalam pemilihan sebelumnya, melanjutkan disintegrasi di tingkat nasional dengan menolak untuk mendukung satu calon presiden.
Hal itu justru jadi perkembangan yang memastikan terpilihnya kembali Monroe sebagai presiden.Â
Advertisement