Penghitungan Surat Suara Pemilu AS 2020 Belum Selesai, Joe Biden Masih Unggul

Pemenang Pemilu Amerika 2020 belum juga didapati, meski penghitungan suara telah melewati hari penyelenggaraannya pada 3 November lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2020, 10:20 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 09:54 WIB
Ilustrasi Pilpres AS 2020, Donald Trump-Mike Pence dan Joe Biden-Kamala Harris
Ilustrasi Pilpres AS 2020, Donald Trump-Mike Pence dan Joe Biden-Kamala Harris. (Liputan6.com/Tri Yasni)

Liputan6.com, Washington D.C - Beberapa hari lewat tanggal Pemilu Amerika pada 3 November 2020, pemenang pesta demokrasi itu belum juga didapati. Penghitungan suara belum usai.

Seperti dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (6/11/2020), hasil pemilihan presiden Amerika tetap belum menentu pada Kamis 5 November 2020 waktu setempat. Dengan penantang dari Partai Demokrat Joe Biden mendekati mayoritas Electoral College (suara perwakilan) dan Presiden Donald Trump menuntut penghitungan suara dihentikan sementara Partai Republik mengajukan gugatan hukum atas tuduhan penyimpangan tabulasi surat suara.

Biden memimpin dalam perolehan suara elektoral 253-214, dan mayoritas 270 dibutuhkan untuk mengklaim kursi kepresidenan untuk masa jabatan empat tahun. Tetapi penghitungan suara masih berlangsung di empat negara bagian yang akan menentukan hasil pemilihan – Georgia dan Pennsylvania di bagian timur Amerika dan negara bagian barat Arizona dan Nevada yang berbatasan.

Trump unggul di Georgia dan Pennsylvania dan Biden memimpin di dua negara bagian lainnya, dengan keunggulan yang masih bisa berubah.

 

Saksikan Juga Video Ini:

Bergantung Suara Electoral College

Ilustrasi Pilpres AS 2020
Ilustrasi Pilpres AS 2020, penghitungan suara atau voting. (Liputan6.com/Abdillah)

Dalam sistem Electoral College di Amerika, pemenang suara terbanyak di setiap negara bagian – dengan dua pengecualian, yakni Maine dan Nebraska – menerima semua suara elektoral negara bagian bersangkutan, yang dialokasikan berdasarkan jumlah populasi.

Jika Biden dapat mempertahankan keunggulan di Arizona, dengan 11 suara elektoralnya, dan Nevada dengan enam, dia akan mencapai 270 mayoritas suara elektoral dan akan menjadi presiden ke-46 Amerika pada pelantikannya bulan Januari, tanpa terpengaruh oleh siapa pun pemenang hasil pemilihan di negara bagian Georgia dan Pennsylvania.

Tetapi hasil penghitungan suara sangat ketat di keempat negara bagian. Di Georgia, dengan 16 suara elektoral yang dipertaruhkan, Trump unggul 15.000 suara sementara lebih dari 50.000 surat suara masih harus dihitung.

Di Pennsylvania, Trump memimpin dengan 116.000 suara, tetapi jumlah surat suara yang lebih besar masih harus dihitung. Dua puluh suara elektoral dipertaruhkan di negara bagian itu.

Biden sekarang memimpin dengan 12.000 suara di Nevada, yang memiliki enam suara elektoral, dan 68.000 di Arizona, yang memiliki 11 suara elektoral. Masih banyak lagi suara yang akan dihitung di kedua negara bagian itu.

Trump masih memiliki kesempatan menuju kemenangan jika dia bisa merebut kembali negara-negara bagian di mana Biden memimpin dan juga menang di Georgia dan Pennsylvania.

Donald Trump juga memimpin di dua negara bagian lain yang belum ditentukan hasilnya – Alaska dan North Carolina - Biden memimpin hasil pemilihan secara nasional dengan 71,8 juta lawan 68,1 juta, tetapi Electoral College-lah yang akan menentukan pemenang setelah kampanye yang kontroversial selama berbulan-bulan.

Peta Pemilu AS 2020

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya