Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, belum ada kemajuan yang berarti antara Taliban dan pemerintah Afghanistan meski Afghanistan Peace Negotiations telah dilakukan pada September 2020.
"Berbagai upaya fasilitasi telah dilakukan, termasuk oleh negara Quint support Group dimana Indonesia salah satunya," ujar Retno Marsudi dalam press breefing yang dilakukan secara virtual pada Kamis (3/12/2020).
"Dalam perkembangannya, pada tanggal 2 Desember 2020 kedua pihak telah berhasil menyepakati tahap awal perundingan yaitu rules of procedures," tambahnya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Menlu Retno, tahapan ini penting karena memungkinkan tahapan berikutnya, dimana negosiasi isu substantif dapat dimulai.
Menengani perkembangan positif tersebut, Menlu Retno Marsudi menyampaikan pandangan Indonesia yang berharap perdamaian terus terjadi.
"Indonesia menyambut baik kesepakatan yang merupakan langkah penting menuju perdamaian abadi di Afghanistan," ujarnya.
"Mendorong kedua pihak untuk terus melakukan interaksi secarakontruktif yang didasarkan pada niat baik dan upaya untuk mencari solusi bersama, agar negosiasi terhadap isu substantif dapat segera dimulai."
"Menggarisbawahi prinsip Afghan-owned, Afghan-led danpentingnya proses perdamaian yang inklusif, termasuk peran ulama dan perempuan."
Dalam kesempatan itu Menlu Retno berharap Afghanistan-Taliban dapat segera membahas upaya-upaya mengakhiri kekerasan, antara lain dengan menerapkan jeda kemanusiaan atau humanitarian pause yang diharapkan dapat berlanjut dengan kesepakatan gencatan senjata yang permanen.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Atasi Penderitaan Rakyat Afhganistan
Selain mengakhiri penderitaan rakyat Afghanistan, jeda kemanusiaan juga akan memungkinkan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Afghanistan.
"Indonesia akan terus berperan melalui Quint untuk mendukung proses perdamaian ini," ujar Menlu Retno.
"Indonesia juga berkomitmen terhadap upaya-upaya menciptakanperdamaian yang berkelanjutan dengan memberikan dukunganpeningkatan kapasitas maupun dukungan dalam proses pembangunan Afghanistan termasuk pelibatan peran perempuanAfghanistan," tambahnya.
Advertisement