Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menutup pintu masuk sementara bagi seluruh warga negara asing (WNA) dari semua negara, mulai 1 Januari 2021 terkait dengan munculnya varian baru Virus Corona COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris. Penutupan tidak langsung diberlakukan pada 28 Desember, saat kebijakan diumumkan, guna memberikan ruang bagi mereka yang berada dalam perjalanan menuju Indonesia.
"Kita memahami travelers ada yang sedang dalam perjalanan penerbangan masuk Indonesia, namun demikian kita tidak khawatir karena satuan tugas penanganan COVID-19 sudah menerapkan parameter protokol kesehatan yang lebih ketat untuk kedatangan 28-31 Desember," ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri RI Cecep Herawan, dalam acara dialog bertajuk ‘Membedah Regulasi Larangan Masuk Bagi Warga Asing’ dari Graha BNPB Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga
Perusahaan Ini Hadirkan Biji Kopi Kualitas Premium Asli Indonesia di SIAL Interfood 2024
Pemain Jepang Dipayungi Sekuriti Saat Hujan, Warganet Singgung Bahrain yang Ragukan Keamanan Bertanding di Indonesia
Pemain Timnas Indonesia Sandy Walsh Jadi Sorotan Usai Dapat Endorse dan Bagikan Aksi Lucu Maarteen Paes
Â
Advertisement
Menurut dia, protokol tersebut termasuk adanya proses screening yang lebih ketat, mewajibkan pendatang untuk melakukan isolasi dan mengarantina diri, meski hasil tes usap PCR yang telah dilakukan sebelumnya negatif COVID-19.
Karantina tersebut harus dilakukan di tempat yang telah ditentukan pemerintah. "Sehingga dengan demikian, Insyaallah bisa betul-betul diwaspadai siapa pun yang datang dengan sebaik-baiknya," kata Cecep.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penutupan Bisa Diperpanjang
Sementara itu, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menambahkan, efektivitas penerapan parameter-parameter tersebut bergantung pada sejumlah faktor, salah satunya yakni koordinasi aktif lintas sektor.
"Terkait pelaku perjalanan internasional, maka perlu ada pengaturan di situ, maka kita melibatkan Kementerian Luar Negeri. Hubungan diplomatik antar-negara harus tetap dijaga, pada saat yang bersamaan ekonomi juga sudah mulai berjalan maka dari itu koordinasi dari semua aspek itu menjadi satu kesatuan," terangnya.
Selain itu, dia juga menggarisbawahi pentingnya pembuatan kebijakan yang berdasarkan bukti ilmiah yang juga diakui di komunitas internasional.
"Kita juga lihat risiko, jadi risk-based, kalau risiko tinggi kita lakukan tindakan. Dan harus coherent atau sinkron, aturan di WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), di internasional diatur seperti itu, maka kita ikuti aturan itu dan waktunya limited," lanjut Wiku.
Kebijakan penutupan sementara pintu masuk ke Indonesia bagi WNA diberlakukan mulai 1 hingga 14 Januari, berdasarkan Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 nomor 4 tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang dalam Masa Pandemi COVID-19.
Menurut Wiku, batas waktu pemberlakuan itu bisa saja nantinya diperpanjang, ataupun diberhentikan, karena semua proses pertimbangan bergantung pada keadaan yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
"Presiden sangat peduli dan bereaksi cepat melihat perkembangan dunia, maka dari itu kebijakan-kebijakan ini dibuat dalam rangka menjaga wilayah Indonesia agar masyarakatnya tidak tertular dan terjadi percepatan (penyebaran varian baru COVID) seperti di Inggris,"Â ujar Wiku.
Â
Advertisement
Tak Berlaku untuk Pejabat
Pemerintah Indonesia mengumumkan penutupan pintu masuk bagi seluruh WNA dari semua negara per 1 Januari 2021, terkait munculnya varian baru virus penyebab COVID-19, yang disebut menular lebih cepat.
Aturan tersebut dikecualikan bagi pejabat negara asing setingkat Menteri ke atas, dan harus disertai penerapan protokol pencegahan Virus Corona secara ketat.
WNA yang tiba di Indonesia hingga tanggal 31 Desember 2020 masih diizinkan masuk dengan ketentuan hasil tes PCR negatif dari negara asalnya, yang berlaku maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan, serta tes PCR ulang setelah tiba di Indonesia.
Jika terbukti negatif dalam kedua tes PCR, WNA diminta melakukan karantina wajib selama lima hari, dan setelahnya harus kembali menjalani tes PCR.
Infografis Dilema Libur Panjang Akhir Tahun 2020
Advertisement