Menlu Retno Marsudi Yakin Mekanisme ASEAN Bisa Bantu Situasi di Myanmar

Sejumlah hal disampaikan oleh Retno Marsudi dalam menanggapi situasi terkini di Myanmar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Feb 2021, 15:33 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2021, 15:33 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020).
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media pada Kamis (17/9/2020). (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi terkini di Myanmar, yang juga merupakan negara anggota ASEAN.

"Teman-teman dari pertama terjadinya perkembangan terbaru di Myanmar, saya terus melakukan komunikasi dengan teman-teman saya, para menteri luar negeri ASEAN, serta para menteri luar negeri dari banyak negara dan juga utusan khusus Sekjen PBB untuk isu Myanmar," ujar Retno Marsudi dalam press briefing yang dilakukan lewat aplikasi Zoom, Rabu (12/2/2021).

"Namun yang jadi pertanyaan adalah apa yang dapat dilakukan Indonesia, dan ASEAN terutama untuk membantu Myanmar keluar dari situasi yg delicate ini?"

Retno menekankan, prinsip-prinsip yang kita ketahui untuk membantu Myanmar, yaitu tetap menghormati prinsip non-interference, mengutamakan constructive engagement, mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar, dan berkontribusi mencari solusi terbaik bagi rakyat Myanmar.

"Termasuk membantu transisi demokrasi yang melibatkan semua stakeholders atau transisi demokrasi secara inklusif," jelasnya.

"Sebagai satu keluarga, keluarga ASEAN, menjadi kewajiban setiap negara ASEAN untuk menghormati apa yang tertera di dalam ASEAN Chapter."

Retno Marsudi memaparkan dalam Artikel 1 Ayat 7 dari ASEAN Charter mengatakan, "to strengthen democracy inhance good governance and the rule of law and promote and protect human rights and fundamental freedom".

Artikel inilah yang dirujuk dalam statement Indonesia dan statement ketua ASEAN dalam menanggapi situasi di Myanmar.

"Indonesia yakin, bahwa mekanisme ASEAN adalah mekanisme yang paling tepat untuk dapat membantu Myanmar dalam mengatasi situasi yang delicate ini."

 

Simak video pilihan di bawah ini:

Peran Internasional

Kudeta Myanmar, Militer Bebaskan Lebih Dari 23 Ribu Tahanan
Para narapidana berada di atas truk saat pemberian amnesti yang menandai peringatan 74 tahun Hari Persatuan Myanmar di penjara Insein di Yangon, Myanmar(12/2/2021). Pemberian amnesti tersebut dilakukan saat Myanmar ramai mengenai penangkapan pemimpin sipil Myanmar, Aung San Suu Kyi. (AP Photo)

Dukungan dan dorongan internasional terhadap ASEAN disebutkan oleh Retno Marsudi juga sangat tinggi.

Antara lain dalam press statement DK PBB pada 4 Februari 2021, dan resolusi special session ke-29 dari Dewan HAM PBB mengenai Human Rights Implication of the Crisis in Myanmar yang diselenggarakan pada 12 Februari 2021.

"Dukungan seperti ini juga disampaikan oleh para menlu negara lain pada saat melakukan pembicaraan telepon dengan saya."

"Termasuk pembicaraan telepon kemarin malam yang saya lakukan dengan Menlu AS yang baru, Anthony Blinken."

"Dukungan terhadap ASEAN juga disampaikan oleh utusan khusus Sekjen PBB, Menlu Inggris, Australia, India, Jepang, dan banyak lagi."

Retno menyebut sudah menjadi kewajiban Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN untuk melakukan konsultasi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk membahas apa yang dapat dilakukan oleh ASEAN.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya