Melalui Global Port Safety, Prancis dan UE Danai Upaya Peningkatan Keamanan Pelabuhan di Kawasan Asia Termasuk Indonesia

Proyek Global Port Safety yang didanai Prancis dan Uni Eropa akan berlangsung hingga pertengahan 2028.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 26 Mar 2025, 21:22 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 19:29 WIB
Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot saat penandatanganan proyek "Global Ports Safety" di Kediaman Dubes Prancis, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot saat penandatanganan proyek "Global Ports Safety" di Kediaman Dubes Prancis, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa dan Prancis resmi meluncurkan "Global Ports Safety", proyek senilai 8,5 juta euro (sekitar Rp145 miliar) yang bertujuan memperkuat keamanan dan ketahanan pelabuhan di 12 lokasi di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyatakan bahwa proyek ini bertujuan menyediakan solusi berbasis pendanaan dan keahlian untuk meningkatkan keamanan dan keberlanjutan di 12 pelabuhan di 8 negara Indo-Pasifik, termasuk beberapa anggota ASEAN.

12 pelabuhan di delapan negara Asia Selatan dan Asia Tenggara menjadi bagian dari proyek ini, di antaranya:

  • Indonesia: Tanjung Priok (Jakarta) dan Tanjung Perak (Surabaya)
  • Malaysia: Port Klang (Kuala Lumpur) dan Tanjung Pelepas
  • Thailand: Laem Chabang dan Map Ta Phut
  • Vietnam: Ho Chi Minh City dan Hai Phong
  • Filipina: Manila
  • Sri Lanka: Colombo
  • Bangladesh: Chittagong
  • Kamboja: Sihanoukville

Barrot menekankan bahwa "Global Ports Safety" akan membantu pelabuhan dalam mengelola berbagai risiko keamanan, mulai dari kebakaran kapal hingga kecelakaan maritim. Selain itu, proyek ini juga akan meningkatkan kapasitas pelabuhan dalam aspek keberlanjutan dan ketahanan infrastruktur, yang semakin penting mengingat kawasan Indo-Pasifik menangani hampir sepertiga perdagangan dunia.

"Dengan proyek ini, pelabuhan-pelabuhan di kawasan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menangani masalah keamanan dan keberlanjutan. Ini sangat penting dalam menjaga rantai pasok strategis bagi Prancis dan Eropa," ujar Barrot dalam penandatanganan proyek di Kediaman Dubes Prancis, Jakarta, Rabu (26/3/2025). 

 

Promosi 1
Bagian dari Strategi Indo-Pasifik Prancis

Bagian dari Strategi Indo-Pasifik Prancis

Penandatanganan proyek "Global Ports Safety" di Kediaman Dubes Prancis, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Penandatanganan proyek "Global Ports Safety" di Kediaman Dubes Prancis, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)... Selengkapnya

Global Ports Safety menjadi bagian dari strategi Indo-Pasifik Prancis, yang pertama kali dikembangkan pada 2019 di bawah kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron. Strategi ini berlandaskan empat pilar utama:

  • Keamanan
  • Kemakmuran
  • Pertahanan multilateralisme
  • Promosi kepentingan bersama

Proyek ini berfokus pada pilar pertama, yaitu keamanan, yang sejalan dengan inisiatif lain seperti kehadiran kapal induk Charles de Gaulle di kawasan dan dukungan terhadap Information Fusion Centre di Singapura yang berperan dalam pengawasan maritim.

Infografis Alasan Prancis Minta AS Kembalikan Patung Liberty.
Infografis Alasan Prancis Minta AS Kembalikan Patung Liberty. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya