Liputan6.com, Jakarta- Perusahaan farmasi besar, Merck dan sebuah laboratorium Amerika Serikat (AS) mengumumkan kemajuan dalam pengembangan sebuah obat antivirus untuk melawan Virus Corona COVID-19, pada Sabtu (6/3).
Obat antiviral itu disebut telah memperlihatkan dampak positif dalam mengurangi jumlah virus dalam tes-tes yang sedang berjalan, menurut laporan kantor berita AFP.
Penanggung jawab obat di Ridgeback Biotherapeutics, Wendy Painter, dalam pernyataannya mengatakan: "Berhubung ada kebutuhan terapi antiviral SARS-CoV-2 yang belum terpenuhi, kami sangat antuasis dengan hasil-hasil awal ini".
Advertisement
Pada akhir Januari 2021, Merck menghentikan upaya pengembangan dua vaksin COVID-19 yang potensial.
Namun, perusahaan tersebut melanjutkan riset atas dua pengobatan melawan penyakit, termasuk Molnupiravir, yang dikembangkan oleh perusahaan AS, Ridgeback Bio.
Saat menghadiri pertemuan dengan para pakar penyakit menular pada Sabtu (6/3), Merck menuturkan bahwa obat itu secara signifikan mengurangi virus pada pasien setelah pengobatan lima hari, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (7/3/2021).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Fase 2 Tes Obat Libatkan 202 Pasien COVID-19 dengan Gejala
Fase 2 dari tes itu melibatkan 202 pasien rawat jalan yang mengidap COVID-19 dengan gejala.
Pihak laboratorium memaparkan, bahwa tidak adanya peringatan dalam hal keamanan, dan "dari empat insiden serius yang dilaporkan, tidak ada yang dianggap terkait dengan obat yang dipelajari itu".
Terkadang, obat influenza seperti Oseltamivir (Tamiflu) dan zanamivir (Relenza) diberikan untuk flu musiman, namun riset masih terus berjalan untuk menemukan obat antiviral untuk COVID-19.
Advertisement