Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan duka atas bencana banjir bandang dan longsor di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tengara Barat (NTB). Korban meninggal sudah lebih dari 130 orang.
"Terimalah ucapan belasungkawa yang mendalam berkaitan dengan jatuhnya banyak korban jiwa dan kerusakan besar akibat banjir di Indonesia Timur," demikian pernyataan Presiden Putin yang dibagikan laman Russian Embassy in Indonesia di Facebook, Jumat (9/4/2021).
Advertisement
"Saya mohon menyampaikan ungkapan simpati yang tulus dan dukungan kepada keluarga dan kerabat korban yang meninggal dunia, serta harapan penyembuhan secepatnya kepada mereka yang terluka," ucap Putin.
Saat ini, Jokowi sedang berada di NTT untuk meninjau lokasi yang terdampak belanja. Ia memerintahkan agar petugas terus mencari korban yang masih hilang.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
45 Korban Bencana Hilang
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar proses pencarian dan evakuasi korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih hilang terus dilakukan. Berdasarkan data yang diterima Jokowi, saat ini korban meninggal dunia sebanyak 163 orang dan masih dalam pencarian 45 orang.
"Tadi sudah saya perintahkan untuk terus dicari dan ditemukan yang masih hilang 45 orang," kata Jokowi usai meninjau lokasi terdampak bencana akibat siklon tropis Seroja di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur pada Jumat (9/4/2021).Â
Adapun Kabupaten Lembata merupakan salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. Jokowi mengakui bahwa kondisi medan yang bebatuan memang menyulitkan pengoperasian alat berat.
"Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu yang besar-besar, yang itu sangat menyulitkan alat-alat berat kita," jelasnya.
"Ini yang akan terus kita usahakan agar yang dalam pencarian tadi bisa segera ditemukan," sambung Jokowi.
Selain itu, dia memastikan logistik di lokasi pengungsian untuk warga terdampak bencana banjir tercukupi. Namun, Jokowi mendapat keluhan dari masyarakat setempat terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal.
"Untuk pengungsian saya juga sudah pastikan bahwa karena memang tidak begitu banyak yang mengungsi tetapi ada memastikan untuk logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya)," tutur dia.
Advertisement
BNPB Kerahkan Anjing Pelacak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan anjing pelacak atau SAR dog untuk mencari korban hilang akibat bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Sejumlah anjing dengan kualifikasi rescue (SAR) dog dan K9 diterjunkan untuk membantu dalam pencarian korban hilang," kata Kapusdatin Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangannya.
Dia menuturkan, hingga kini puluhan warga masih dilaporkan hilang akibat bencana yang dipicu oleh siklon tropis seroja. Menurutnya, daerah yang melaporkan adanya korban hilang berada di Lembata, Flores Timur dan Alor.
"BNPB mendapatkan dukungan Polri dan Jakarta Rescue untuk membantu operasi pencarian dan evakuasi dengan SAR dog di lokasi tersebut. Jakarta Rescue mengirimkan tujuh SAR dog, sedangkan Polri mengirimkan enam anjing K9," jelas Jati.
Dia menjelaskan, ketujuh SAR dog Jakarta Rescue yang dikerahkan oleh BNPB ini berasal dari beberapa unit, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jakarta Timur dan Jawa Tengah. Dukungan 1 SAR dog berada di Adonara, sedangkan 4 SAR dog di Lembata. Jakarta Rescue menyiagakan 2 lainnya di Kupang.
"Keenam anjing membantu pencarian korban hilang di Adonara sejumlah 3 ekor dan Lembata 3 ekor. Mabes Polri akan menambah 10 anjing untuk membantu pencarian," kata Jati.