Tak Pakai Masker di Depan Publik, PM Thailand Prayut Chan-O-Cha Didenda Rp 2,7 Juta

PM Thailand Prayut Chan-O-Cha terancam akan dikenakan denda lantaran tidak memakai masker dalam pertemuan publik.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Apr 2021, 09:32 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2021, 06:30 WIB
Sebuah foto yang diposting di Facebook oleh Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha pada hari Senin, 26 April 2021, yang menunjukkan dia tidak mengenakan masker saat bertemu dengan para penasihat.
Sebuah foto yang diposting di Facebook oleh Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha pada hari Senin, 26 April 2021, yang menunjukkan dia tidak mengenakan masker saat bertemu dengan para penasihat. (Foto: Facebook / ประยุทธ์ จันทร์ โอชา Prayut Chan-o-cha)

Liputan6.com, Bangkok - Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha didenda pada Senin (26/4) karena tidak mengenakan masker di depan umum saat menghadiri pertemuan di Government House untuk membahas situasi COVID-19 di Thailand.

Dalam sebuah postingan di Facebook, Prayut menjelaskan bagaimana pemerintahnya mendorong untuk mengamankan lebih banyak vaksin COVID-19 dan melampirkan foto pertemuan tersebut. Foto tersebut menunjukkan dia duduk di balik meja dengan beberapa penasihat. 

Melansir Channel News Asia, Selasa (27/4/2021), foto tersebut menunjukkan bahwa semua peserta rapat menggunakan masker kecuali perdana menteri. 

Mengenakan masker kini wajib dilakukan di ruang publik di 49 provinsi dan ibu kota Thailand. Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang telah mengingatkan warga untuk memakai masker wajah mereka dengan benar atau berisiko denda hingga 20.000 baht (Rp 9,2 juta).

Menyusul kritik yang meluas terhadap perdana menteri, Aswin memposting di halaman Facebook-nya bahwa Prayut telah didenda 6.000 baht (Rp 2,7 juta) karena gagal mematuhi aturan.

“Setelah pertemuan tersebut, perdana menteri meminta saya sebagai gubernur Bangkok untuk menyelidiki apakah kasus tersebut merupakan pelanggaran. Saya beri tahu dia bahwa tindakannya melanggar pengumuman Administrasi Metropolitan Bangkok yang memerintahkan orang di Bangkok untuk memakai masker bedah atau masker kain kapan pun mereka meninggalkan kediamannya,” kata Aswin.

"Kemudian, saya pergi ke Gedung Pemerintah dengan Kapolres Metropolitan dan inspektur dari kantor polisi Dusit," tambahnya. 

Perdana menteri pun setuju untuk didenda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Lonjakan COVID-19 di Thailand

Thailand Mulai Vaksinasi Covid-19 Sinovac
Seorang perawat menyuntikkan vaksin Covid-19 CoronaVac dari Sinovac di Institut Penyakit Menular Bamrasnaradura di Bangkok, Thailand, Minggu (28/2/2021). Tenaga medis dan relawan kesehatan menjadi golongan pertama yang menerima vaksin Covid-19 tersebut. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

Insiden tersebut terjadi di tengah gelombang terbaru wabah COVID-19 di Thailand yang telah menginfeksi lebih dari 28.000 orang dan menewaskan 54 orang sejak awal April.

COVID-19 telah menyebar dari klub malam, pesta, dan konser sejak awal bulan ini. Menyusul lonjakan kasus baru-baru ini, pemerintah Thailand memerintahkan penutupan sementara klub malam, pub, dan bar di seluruh negeri, bersama dengan tindakan lain untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Di zona berisiko tinggi seperti Bangkok, berbagai tindakan telah diterapkan, termasuk larangan beberapa kegiatan dan penutupan beberapa tempat untuk membatasi pergerakan orang dan mengurangi risiko infeksi. 

Tempat malam nasional seperti pub, bar, dan panti pijat akan ditutup sementara setidaknya selama 14 hari. Sekolah dan universitas juga ditutup.

Pada Senin (26/4), Prayut mengatakan dalam posting Facebooknya yang kontroversial bahwa Thailand bertujuan untuk memberikan setidaknya 300.000 dosis per hari untuk mendapatkan 50 juta orang divaksinasi dalam tahun ini. Pemerintah juga akan berusaha mengamankan lebih banyak vaksin COVID-19 dengan tujuan mendapatkan 10 juta hingga 15 juta dosis per bulan, tambahnya.

Menurut Departemen Pengendalian Penyakit, Thailand melaporkan 2.048 kasus baru COVID-19 pada hari Senin, sehingga jumlah total infeksi menjadi 57.508. 

Negara tersebut sejauh ini melaporkan 148 kematian akibat virus corona. Saat ini, 563 pasien dalam kondisi kritis.


Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker:

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya