Gencatan Senjata antara Israel-Hamas Masuki Hari Ketiga, Mesir Jadi Mediator Utama

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah memasuki hari ketiga.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Mei 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2021, 11:30 WIB
Gaza yang Hancur Lebur akibat Konflik Israel-Palestina
Orang-orang berjalan di dekat puing-puing gedung al-Jalaa menyusul gencatan senjata yang dicapai setelah perang 11 hari antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, Jumat (21/5/2021). Bangunan itu menampung biro Associated Press di Kota Gaza selama 15 tahun. (AP Photo/John Minchillo)

Liputan6.com, Jakarta - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah memasuki hari ketiga ketika pihak mediator berbicara kepada semua pihak untuk memperpanjang periode tenang setelah pecahnya pertempuran terburuk dalam beberapa tahun yang menyebabkan setidaknya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, terbunuh oleh pemboman Israel.

Pihak mediator yakni Mesir telah bolak-balik antara Israel dan Jalur Gaza, yang diperintah oleh Hamas, untuk mencoba mempertahankan gencatan senjata dan juga telah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat yang diduduki. Demikian seperti melansir Al Jazeera, Senin (24/5/2021).

Menteri luar negeri Mesir juga bertemu dengan pejabat tinggi Yordania pada Minggu (23/5) untuk membahas de-eskalasi dan cara untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Polisi Israel Kembali Serang Palestina

Gaza yang Hancur Lebur akibat Konflik Israel-Palestina
Orang-orang melewati tumpukan puing di samping bangunan yang hancur oleh serangan udara Israel, di Kota Gaza, Jumat (21/5/2021). Israel dan Hamas telah sepakat untuk gencatan senjata di Jalur Gaza setelah 11 hari pertempuran. (AP Photo/John Minchillo)

Di tempat lain, puluhan pemukim Yahudi, diapit oleh pasukan khusus Israel yang bersenjata berat, memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

Hal ini pun semakin meningkatkan ketegangan beberapa jam setelah jamaah Palestina dipukuli dan diserang oleh polisi Israel, menurut otoritas Islam yang mengawasi situs.

Mengutip saksi, kantor berita Palestina WAFA mengatakan polisi Israel pada hari Minggu (23/5) sebelumnya menyerang jamaah Palestina yang sedang melakukan sholat subuh di masjid dan "memukuli secara berlebihan" mereka untuk memberi jalan bagi pemukim Yahudi Israel untuk menyerbu kompleks tersebut - situs paling suci ketiga Islam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya